Jakarta,sorotkabar.com — Badan Pangan Nasional (Bapanas) memproyeksikan stok beras nasional hingga akhir 2025 dapat mencapai 12,5 juta ton. Proyeksi tersebut bersumber dari carry over stok 2024 sebesar 8,4 juta ton yang diperkuat surplus produksi beras nasional sepanjang 2025.
Bapanas mencatat proyeksi itu memberi bantalan pasokan yang cukup kuat untuk memasuki 2026. Dengan hitungan tersebut, stok beras nasional diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan hingga hampir lima bulan ke depan.
Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman mengatakan stok nasional saat ini berada dalam posisi aman. “Alhamdulillah beras kita lebih dari cukup sampai hari ini,” ujar Amran saat meninjau persiapan keberangkatan KRI Surabaya 591 di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, dikutip Sabtu (13/12/2025).
Dalam catatan Bapanas, per 11 Desember 2025 stok beras Bulog secara nasional tercatat 3,7 juta ton. Stok tersebut tersebar di berbagai wilayah, termasuk daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Total stok beras Bulog di tiga provinsi tersebut mencapai 154,4 ribu ton. Rinciannya, Aceh memiliki stok 97,2 ribu ton, Sumatera Utara 44,5 ribu ton, dan Sumatera Barat 12,6 ribu ton.
Amran menyebut pemerintah menyiapkan cadangan beras di wilayah rawan bencana hingga tiga kali lipat dari kebutuhan. “Yang terpenting kita siapkan beras tiga kali lipat dari kebutuhan. Stok di Aceh lebih dari 81 ribu ton, Sumatera Utara lebih dari 29 ribu ton, ditambah pasokan masuk sekitar 30 ribu ton, dan Sumatera Barat lebih dari 7 ribu ton,” kata tokoh yang juga menjabat sebagai Menteri Pertanian itu.
Pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di tiga provinsi tersebut terus diintensifkan untuk program bantuan pangan reguler dan nonreguler. Bantuan reguler berupa penyaluran beras dan minyak goreng telah berjalan sebelum bencana, sedangkan bantuan nonreguler difokuskan untuk masyarakat terdampak bencana alam.
Bapanas menyampaikan proyeksi stok akhir 2025 sebesar 12,5 juta ton juga ditopang surplus produksi beras nasional tahun ini. Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) amatan Oktober 2025, produksi beras nasional Januari–Desember diperkirakan mencapai 34,79 juta ton, melampaui kebutuhan konsumsi tahunan sekitar 31,2 juta ton.
Surplus sekitar 3,5 juta ton tersebut memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan. “Insya Allah dalam tiga minggu ke depan kita bisa mengumumkan Indonesia swasembada beras tanpa impor,” kata Amran.
Selain proyeksi nasional, data internasional turut menguatkan tren produksi beras Indonesia. Food and Agriculture Organization (FAO) dalam Food Outlook edisi November 2025 memprediksi produksi beras Indonesia periode 2025–2026 mencapai 36 juta ton, tertinggi di kawasan Asia Tenggara.(*)