Washington,sorotkabar.com - Presiden Donald Trump akhirnya bertemu langsung dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dalam pertemuan tatap muka pertama yang berlangsung di sela-sela acara pengundian Piala Dunia 2026, Jumat (5/12/2025) waktu setempat.
Pertemuan yang lama dinantikan ini berfokus pada persiapan turnamen, tetapi juga mencakup pembahasan perdagangan dan tarif. Menariknya, isu imigrasi, yang selama ini menjadi agenda utama Trump, bukan menjadi topik sentral.
Donald Trump telah menjabat lebih dari 10 bulan, dan jarak waktu yang lama untuk bertemu pemimpin negara tetangga dianggap tidak lazim bagi seorang presiden AS. Keduanya sebelumnya dijadwalkan bertemu pada Juni lalu di sela-sela KTT G7. Namun, rencana itu dibatalkan ketika Trump kembali ke Washington lebih awal di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Trump dan Sheinbaum tampak berbincang di tribun presiden dan tampil bersama Perdana Menteri Kanada Mark Carney saat acara undian Piala Dunia 2026 di Kennedy Center. Ketiganya kemudian mengadakan pertemuan tertutup.
Sheinbaum sebelumnya mengatakan akan membahas tarif yang diberlakukan AS terhadap mobil, baja, dan aluminium dari Meksiko.
Seusai pertemuan, Sheinbaum menyebut para pemimpin membicarakan peluang besar yang ditawarkan Piala Dunia 2026 bagi ketiga negara. “Kami sepakat untuk terus bekerja sama dalam isu perdagangan dengan tim masing-masing,” tulisnya di X.
Meksiko merupakan mitra dagang terbesar AS. Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA) yang ditandatangani pada masa jabatan pertama Trump masih berlaku, meski kini sedang ditinjau ulang menjelang evaluasi bersama pada Juli mendatang.
Di tengah turunnya jumlah migran yang melintas secara ilegal, fokus kedua negara kini bergeser menuju potensi tarif besar yang sempat diancamkan Gedung Putih namun belum direalisasikan.
Sebelumnya, Trump kerap mengancam mengenakan tarif 25% atas barang impor Meksiko untuk menekan kerja sama dalam pemberantasan perdagangan fentanil. Meski beberapa ancaman akhirnya ditunda atau dibatalkan, Meksiko tetap menghadapi tarif 25% sektor otomotif dan 50% pada baja dan aluminium.
Sheinbaum dipuji karena kemampuannya meredakan beberapa tarif tersebut dan menjaga hubungan diplomatik tetap stabil. Strateginya dinilai berhasil karena ia memberi Trump tingkat penghormatan yang diharapkan presiden AS, serta mampu menyelipkan humor dan respons yang tepat saat dibutuhkan.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting bagi hubungan bilateral sekaligus menandai kolaborasi ketiga negara tuan rumah menghadapi gelaran Piala Dunia terbesar dalam sejarah.(*)