Bencana Hidrometeorologi di Sumbar Ancam Harga Pangan Riau

Bencana Hidrometeorologi di Sumbar Ancam Harga Pangan Riau
Dr. Alvi Furwanti Alwie

Pekanbaru,sorotkabar.com – Bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Barat (Sumbar) dinilai berpotensi mengganggu stabilitas harga bahan pangan di Riau. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau, Dr. Alvi Furwanti Alwie, mengatakan gangguan produksi dan konektivitas di Sumbar dapat langsung dirasakan Riau karena ketergantungan tinggi terhadap pasokan beras, telur, cabai, dan bawang dari provinsi tersebut.

Menurut Alvi, gangguan pasokan dari Sumbar dapat memicu dua dampak utama: kenaikan harga dan potensi kelangkaan. Penurunan produksi di daerah terdampak bencana ditambah hambatan distribusi antarprovinsi membuat risiko kenaikan harga semakin besar.

"Kelangkaan bahan pangan yang dipasok dari Sumbar sangat mungkin terjadi, dan masyarakat berpenghasilan rendah akan paling terdampak dari gejolak harga tersebut," ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp pribadinya, Selasa (25/11/2025).

Dalam satu pekan ke depan, sejumlah komoditas dinilai paling berisiko terganggu jika konektivitas Sumbar tidak pulih. Beras menjadi komoditas paling rentan karena sebagian besar stok Riau dipasok dari provinsi tetangga itu. Selain beras, telur, cabai, dan bawang juga diprediksi mengalami tekanan harga akibat keterlambatan distribusi dari sentra produksi di Sumbar.

Alvi menyarankan pemerintah daerah mengambil langkah antisipatif lebih cepat untuk menghindari lonjakan harga. Pemerintah Provinsi Riau, katanya, perlu memperketat pemantauan harga dan stok pangan, memperkuat koordinasi dengan pemerintah Sumbar, serta memastikan distribusi tetap berjalan melalui jalur alternatif bila memungkinkan.

“Langkah-langkah koordinatif sudah biasa dilakukan pemerintah, tapi situasi seperti ini memerlukan intensitas pengawasan yang lebih tinggi,” kata Alvi.

Gangguan distribusi pangan lintas provinsi disebut Alvi mampu berdampak signifikan terhadap inflasi Riau. Komoditas pangan bergejolak seperti beras, cabai, dan bawang merupakan penyumbang utama fluktuasi inflasi di provinsi tersebut. Ia menekankan pentingnya memperkuat cadangan pangan daerah dan membangun skema kolaborasi dengan pelaku usaha untuk menjamin ketersediaan pasokan.

Selain mengamankan distribusi jangka pendek, Alvi menyarankan pemerintah mulai mendorong peningkatan produksi pangan lokal sebagai strategi jangka panjang. Upaya ini dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan Riau terhadap pasokan dari luar provinsi yang rentan terganggu akibat bencana maupun hambatan distribusi lainnya.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index