Prabowo Pacu Desa Jadi Pusat Ekonomi Baru, Anak Muda Diminta Ambil Kendali Perubahan

Prabowo Pacu Desa Jadi Pusat Ekonomi Baru, Anak Muda Diminta Ambil Kendali Perubahan
Presiden Prabowo Subianto

Jakarta,sorotkabar.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memperkuat dua strategi besar untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional: membuka peluang kerja internasional bagi lulusan SMK dan membangun desa sebagai pusat pertumbuhan baru. Dua kebijakan ini dipandang sebagai dorongan penting untuk menjawab tantangan pengangguran muda dan ketimpangan pembangunan antarwilayah.

Peluncuran Program SMK Go Global dan Jakarta Job Festival 2025 menjadi pintu masuk perluasan penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyampaikan bahwa tahap awal program menargetkan pengiriman 500 lulusan SMK sebagai proyek percontohan dengan dukungan anggaran Rp 2,6 miliar. Jumlah itu diproyeksikan meningkat signifikan menjadi 500 ribu peserta pada 2026.

“Dengan arahan Presiden, kami menempatkan lulusan SMK dan SMA yang punya keterampilan khusus agar bisa bekerja lebih baik, termasuk di luar negeri dengan gaji yang layak,” katanya, Sabtu (15/11/2025).

Kementerian P2MI menyiapkan 7.600 formasi kerja luar negeri melalui kolaborasi dengan 20 perusahaan penempatan pekerja migran. Selain itu, lebih dari 12.000 lowongan domestik disediakan oleh 70 perusahaan nasional. Wamen P2MI, Christina Aryani, menilai langkah ini sebagai perluasan akses kerja resmi bagi masyarakat.

Pengangguran lulusan SMK yang masih berkisar 1,5–1,6 juta orang menjadi alasan pemerintah mempercepat penyiapan skema penempatan tenaga kerja terampil.

“Program ini lahir dari keprihatinan terhadap 1,6 juta lulusan SMK yang masih menganggur. Kami ingin mereka terserap, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Muhaimin.

Menteri P2MI, Mukhtarudin, menegaskan kesiapan kementeriannya dalam pelaksanaan program.

“Kami sudah merinci kompetensi, memetakan negara penempatan, dan sektor yang membutuhkan tenaga kerja. KP2MI siap mengeksekusi,” paparnya.

Selaras dengan itu, pemerintah memperkuat strategi pembangunan desa sebagai fondasi ekonomi nasional. Menteri Desa, Yandri Susanto, mengajak anak muda memanfaatkan potensi desa yang dinilai kaya peluang usaha.

“Peluang ada di desa. Kita bisa bangun desa ayam petelur, desa melon, desa semangka, dan lainnya. Jangan sampai peluang ini diambil orang lain karena kita tidak bergerak,” tegasnya.

Ia menekankan desa sebagai lembaga produksi yang menopang kebutuhan nasional, serta menyebut pembangunan desa sebagai prioritas keenam dalam Astacita Presiden Prabowo.

“Desa bukan lagi wilayah tertinggal. Desa adalah pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujarnya.

Menurut Yandri, penguatan desa akan memberikan dampak berantai terhadap ketahanan ekonomi nasional.

“Kalau desa kuat, Indonesia juga akan kuat,” pungkasnya.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index