PADANGsorotkabat. com - Pabrik minyak goreng (migor) yang dihibahkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) pada 2023, dibongkar pada akhir Agustus 2024 lalu.
Padahal, pabrik migor senilai Rp5 miliar yang berada di Nagari Tanah Bakali, Kecamatan Airpura, Pessel itu, belum sempat dioperasikan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pessel telah mengucurkan dana sekitar Rp197 juta lebih untuk membangun prasarana di lokasi pendirian pabrik migor yang sudah dibongkar tersebut.
"Benar, sejak akhir Agustus 2024 lalu mesin pabrik minyak goreng itu tidak ada lagi," kata tokoh pemuda setempat, Benni (31).
Benni menyayangkan hal itu. Sebab, sejak dibangun pada 2023 hingga dibongkar lagi, pabrik itu belum pernah dioperasikan.
Padahal, kata Benni, masyarakat sangat berharap pabrik tersebut beroperasi, sehingga sawit mereka bisa langsung diolah menjadi minyak goreng.
"Dengan demikian, tentu harga minyak goreng bisa lebih murah, tapi ternyata mesinnya dibongkar," ujar Benni.
Benni mengaku tidak tahu penyebab mesin pabrik itu dibongkar.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pessel, Madrianto, mengakui mesin pabrik minyak goreng di Nagari Tanah Bakali, Kecamatan Airpura itu ditarik lagi oleh Kementan.
"Hal itu sesuai dengan surat Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura yang merupakan terusan dari Dirjen Perkebunan Kementan," kata Madrianto.
Madrianto mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi ke Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar dan disebutkan alasan penarikan karena alat tersebut bekas Pekan Nasional (Penas) Tani 2023 yang digelar di Padang.