Bekasi,sorotkabar.com- Di era digital yang kian berlari cepat, dunia pendidikan ikut berubah arah. Kini belajar tidak lagi sekadar membaca buku atau mendengarkan dosen di depan kelas.
Melalui teknologi Spatial Computing dan Extended Reality (XR) yang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), serta Mixed Reality, mahasiswa bisa masuk ke dalam pengalaman belajar yang terasa hidup.
Bayangkan, mahasiswa kedokteran bisa menjelajahi anatomi tubuh manusia lewat visual tiga dimensi. Mahasiswa desain bisa mencipta karya dalam ruang virtual tanpa batas. Inilah masa depan pembelajaran, di mana ruang kelas bergeser menjadi ruang imajinasi.
Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) punya peluang besar untuk memanfaatkan teknologi ini. Dengan suasana kampus yang berorientasi digital kreatif, mereka didorong untuk mengeksplorasi bagaimana Spatial Computing dan XR bisa diterapkan dalam kehidupan akademik maupun organisasi.
Mulai dari pameran virtual, simulasi event, hingga tur kampus berbasis AR atau VR, semuanya menjadi arena latihan nyata bagi generasi yang tumbuh di dunia serba digital.
Kepala Kampus UBSI kampus Bekasi Ahmad Fauzi mengatakan penguasaan teknologi seperti XR dan Spatial Computing menjadi langkah penting bagi mahasiswa masa kini. “Kami ingin mahasiswa UBSI tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi menjadi bagian dari inovasinya. Dunia kerja ke depan akan mencari mereka yang berani berpikir kreatif dan mampu menghubungkan dunia nyata dengan dunia digital,” ujar Ahmad Fauzi.
UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif memahami bahwa generasi muda harus siap menghadapi era interaktif yang menuntut kecepatan, adaptasi, dan kreativitas. Karena itu, mahasiswa tidak hanya dilatih untuk menjadi penikmat teknologi, tetapi juga pencipta ide yang membawa perubahan.
Bagi mahasiswa berusia 16 hingga 25 tahun, belajar dengan XR bisa menjadi pengalaman yang mendalam sekaligus menyenangkan. Dukungan penuh dari UBSI kampus Bekasi melalui fasilitas modern dan kurikulum berbasis inovasi membuat mereka siap menghadapi masa depan di mana batas antara dunia nyata dan dunia digital semakin kabur.
“Pada akhirnya, teknologi hanyalah alat. Namun semangat untuk belajar dan berinovasi adalah kunci agar mahasiswa UBSI benar-benar siap menjadi bagian dari masa depan digital yang penuh kemungkinan,” kata Fauzi.(*)