Jakarta,sorotkabar.com - Inovasi teknologi kembali hadir dari dunia riset Indonesia.
Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Rezzy Eko Caraka dari Singapore University memperkenalkan kerangka kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memperbaiki sistem rekrutmen calon legislatif dan penilaian kinerja DPR.
Penelitian yang berjudul "Artificial Intelligence Framework for Legislative Candidate Recruitment and DPR Performance Evaluation in Indonesia" ini dipresentasikan dalam ajang "The 12th International Conference on Computer, Control, Informatics and Its Applications (IC3INA)" yang diselenggarakan oleh Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) BRIN.
Rezzy menjelaskan munculnya berbagai aksi demonstrasi publik dalam beberapa tahun terakhir menandakan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif.
“Masalah utamanya adalah kurangnya transparansi dan proses evaluasi manual yang tidak efisien serta rawan manipulasi,” ungkapnya dari laman BRIN, Selasa (21/10/2025).
Kerangka AI yang dikembangkan timnya menawarkan tiga komponen utama, yakni:
Evaluasi calon legislatif berdasarkan rekam jejak hukum, kepemilikan aset, dan aktivitas media;
Pemantauan otomatis terhadap kinerja DPR, meliputi kehadiran, partisipasi sidang, dan hasil kerja;
Dasbor keterbukaan publik yang menampilkan data real-time mengenai performa anggota parlemen.
Sistem ini mengintegrasikan data dari KPU, Bawaslu, Mahkamah Agung, KPK, PPATK, serta media sosial untuk menyusun indeks integritas dan akuntabilitas setiap anggota dewan. Rezzy menegaskan bahwa AI tidak sepenuhnya menggantikan keputusan manusia, melainkan menjadi alat bantu untuk memperkuat objektivitas.
“Keputusan etis dan profesional tetap harus dilakukan manusia agar hasilnya adil dan dapat dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.(*)