Venezuela Adukan Serangan AS ke Dewan Keamanan PBB

Venezuela Adukan Serangan AS ke Dewan Keamanan PBB
Duta Besar Venezuela untuk PBB, Samuel Moncada (REUTERS/Kylie Cooper Purchase Licensing Rights/dtc)

Caracas, sorotkabar.com - Pemerintah Venezuela mengadukan Amerika Serikat (AS) ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terkait rentetan serangan mematikan terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di lepas pantainya.

Caracas meminta Dewan Keamanan PBB menetapkan serangan Washington tersebut adalah ilegal.

Otoritas Venezuela juga meminta Dewan Keamanan PBB merilis pernyataan yang mendukung kedaulatan negara mereka.

Permintaan tersebut, seperti dilansir Reuters, Jumat (17/10/2025), tertuang dalam surat yang dikirimkan oleh Duta Besar Venezuela untuk PBB, Samuel Moncada, kepada Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara, termasuk AS. Surat itu tertanggal 15 Oktober.

Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan pengerahan militer dalam jumlah besar ke kawasan Karibia bagian selatan, di dekat Venezuela.

Pasukan AS di kawasan tersebut telah melancarkan setidaknya lima serangan terhadap kapal-kapal, yang menurut pemerintahan Trump, terlibat dalam perdagangan narkoba.

Dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB, Moncada menuduh AS telah membunuh sedikitnya 27 orang dalam serangan-serangan terhadap "kapal-kapal sipil yang melintasi perairan internasional".

Dia meminta Dewan Keamanan PBB untuk "menyelidiki" serangan-serangan tersebut guna "menentukan sifatnya yang ilegal", dan mengeluarkan pernyataan yang "menegaskan kembali prinsip penghormatan tanpa batas terhadap kedaulatan, kemerdekaan politik, dan integritas teritorial negara-negara", termasuk Venezuela.

Trump, dalam pernyataan terbaru, mengatakan dirinya sedang mempertimbangkan serangan darat menargetkan kartel-kartel narkoba di wilayah Venezuela.

Dia juga secara tidak langsung mengonfirmasi dirinya telah mengizinkan Badan Intelijen Pusat (CIA) untuk melakukan operasi rahasia di Venezuela.

Meskipun Trump menolak untuk menjawab saat ditanya wartawan apakah dirinya memberikan wewenang kepada CIA untuk "menyingkirkan" Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Laporan New York Times (NYT), yang mengutip sejumlah pejabat AS. menyebut strategi pemerintahan Trump untuk Venezuela bertujuan menggulingkan Maduro dari kekuasaan.

Di Caracas, Maduro mengatakan bahwa meskipun CIA telah lama dikaitkan dengan kudeta di seluruh dunia, belum pernah ada pemerintahan sebelumnya yang secara terbuka menyatakan telah memerintahkan CIA untuk "membunuh, menggulingkan, dan menghancurkan negara-negara".

Maduro menuduh CIA diberi wewenang untuk melakukan operasi yang bertujuan mengganggu perdamaian di Venezuela.

"Namun rakyat kami jelas, bersatu, dan sadar. Mereka memiliki sarana untuk sekali lagi mengalahkan konspirasi terbuka ini yang menentang perdamaian dan stabilitas Venezuela," kata Maduro dalam sebuah acara yang disiarkan televisi pemerintah Venezuela.

Terlepas dari itu, Dewan Keamanan PBB dinilai tidak akan dapat mengambil tindakan apa pun selain menggelar pertemuan mengenai situasi tersebut, karena AS memegang hak veto.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index