Tuntut Reformasi Kepemimpinan, 79 Dosen IAIN Bengkalis Teken Petisi

Kamis, 25 September 2025 | 23:27:04 WIB

Bengkalis,sorotkabar.com – Situasi akademik di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Datuk Laksamana Bengkalis tengah geger. 

Sebanyak 79 dosen lintas fakultas dan jurusan ramai-ramai menandatangani petisi yang berisi tuntutan reformasi kepemimpinan sekaligus evaluasi terhadap kinerja Kepala Bagian Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK), Edi Purnomo.

Petisi yang beredar Kamis (25/9/25) ini lahir dari keresahan para akademisi terhadap pola kepemimpinan di lingkungan kampus yang dinilai belum berjalan sesuai prinsip tata kelola perguruan tinggi yang baik.

Dalam petisi tersebut, para dosen menekankan perlunya langkah serius memperbaiki arah kebijakan agar lebih aspiratif, transparan, dan berorientasi pada pengembangan kampus serta civitas akademika.

Mereka menilai, arah kepemimpinan Rektor saat ini seolah “disetir” Kabag AUAK, yang dianggap berperilaku arogan, tidak transparan, dan kerap melontarkan kata-kata tak pantas kepada dosen maupun tenaga kependidikan.

“Setiap kebijakan diputuskan sepihak tanpa melibatkan civitas akademika. Infrastruktur kampus juga tidak mendapat perhatian serius. Kepemimpinan Rektor terkesan dikendalikan dan tidak menunjukkan sikap sebagaimana mestinya seorang pemimpin,” ujar salah satu dosen yang turut menandatangani petisi.

Meski demikian, para dosen menegaskan bahwa petisi ini bukan untuk memperuncing konflik internal, melainkan sebagai dorongan agar tercipta iklim akademik yang sehat, kondusif, dan sesuai semangat reformasi birokrasi pendidikan tinggi.

Terpisah, Rektor IAIN Datuk Laksamana Bengkalis, Dr. H. Abu Anwar M.Ag, membenarkan adanya dukungan lebih dari 80 persen dosen terhadap petisi tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu bukanlah bentuk perlawanan, melainkan bagian dari komunikasi biasa.

“Bukan petisi itu, tapi dialog biasa saja,” kata Abu Anwar.

Ia juga menolak anggapan adanya masalah serius di tubuh manajemen kampus. Menurutnya, transparansi anggaran dan tata kelola tetap berjalan sesuai aturan.

“Kita transparan kok dalam penggunaan anggaran, tidak ada rahasia apalagi disembunyikan. Bagi saya ini biasa saja untuk peningkatan. Orang boleh menilai, yang penting saya bekerja sesuai amanat yang diberikan,” pungkasnya.(*)
 

Terkini