Yogyakarta,sorotkabar..com – Rencana pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menerapkan kebijakan impor bahan bakar minyak (BBM) satu pintu melalui PT Pertamina (Persero) menuai kritik.
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai kebijakan tersebut berpotensi menjadi blunder yang merugikan iklim investasi di Indonesia.
Menurut Fahmy, perusahaan asing pada awalnya bersedia berinvestasi di SPBU karena tata kelola migas bersifat liberal. Mereka diberi kebebasan mendirikan SPBU di seluruh wilayah Indonesia, mengatur pengadaan BBM sesuai kuota, hingga menentukan harga jual ke konsumen mengikuti mekanisme pasar.
“Dengan pengadaan impor BBM satu pintu, SPBU asing tidak lagi bebas dalam pengadaan impor BBM. Padahal, salah satu sumber margin SPBU asing adalah pengadaan impor BBM yang punya kebebasan dalam menentukan negara impor dengan harga yang paling murah dan melakukan efisiensi biaya pengadaan impor BBM,” ujarnya di kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (16/9/2025).
Ia menjelaskan, jika kebijakan itu diterapkan, SPBU asing harus membeli BBM dari Pertamina dengan harga yang ditetapkan perusahaan tersebut. Kondisi ini akan memangkas margin keuntungan SPBU asing dan berpotensi membuat mereka merugi.
“Dengan kerugian yang berkelanjutan, tidak menutup kemungkinan SPBU asing akan tumbang hingga menutup SPBU,” tegasnya.
Fahmy mengingatkan, hengkangnya SPBU asing akan berdampak pada monopoli Pertamina dalam tata kelola migas hilir. Hal ini bukan hanya berisiko menurunkan daya saing, tetapi juga merusak iklim investasi di Indonesia.
Menurut Fahmy hengkangnya SPBU asing akan berdampak terhadap iklim investasi di Indonesia, tidak hanya investasi sektor migas saja tetapi juga investasi sektor bisnis lainnya.
Memburuknya iklim investasi sudah pasti akan berdampak terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Presiden Prabowo sebesar 8 persen per tahun.
"Pemerintah sebaiknya membatalkan rencana kebijakan impor BBM satu pintu, yang akan menjadi kebijakan blunder,” jelasnya.(*)