Tiongkok Peringatkan Filipina Terkait Provokasi di Laut China Selatan

Senin, 15 September 2025 | 19:45:05 WIB
Ilustrasi: SorotKabar.com

China,sorotkabar.com - Militer China mengeluarkan peringatan keras pada Filipina agar tidak melakukan provokasi apa pun di Laut China Selatan. Peringatan China ini mencuat seiring dengan Filipina yang terus melakukan patroli dan memperkuat kendalinya di wilayah tersebut.

"Kami dengan tegas memperingatkan Filipina untuk segera menghentikan provokasi insiden dan eskalasi ketegangan di Laut China Selatan, serta melibatkan kekuatan eksternal untuk mendukung upaya-upaya yang sia-sia," ujar juru bicara Komando Teater Selatan militer China, melansir Al Jazeera, Senin (15/9/2025).

Ia menekankan segala upaya yang dilakukan Filipina hanya akan berakhir tanpa hasil.

"Segala upaya untuk menimbulkan masalah atau mengganggu situasi tidak akan berhasil,” tegas sang juru bicara. 
Hingga berita ini diturunkan, pihak otoritas maritim dan militer Filipina belum memberikan komentar terkait peringatan China tersebut.

Pernyataan keras China dikeluarkan setelah Komando Asia Pasifik Amerika Serikat (AS) menyampaikan Jepang, Filipina, dan AS menggelar latihan maritim gabungan di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina selama empat hari, sejak Kamis (11/9/2025) hingga Sabtu (13/9/2025).  Latihan itu bertujuan memperkuat kerja sama regional dan mendukung kawasan Asia Pasifik yang bebas dan terbuka.

"AS bersama sekutu dan mitra kami menjunjung tinggi hak atas kebebasan navigasi dan penerbangan serta penggunaan sah lainnya atas laut dan wilayah udara internasional, serta penghormatan terhadap hak-hak maritim berdasarkan hukum internasional," jelas Komando Asia Pasifik AS.

Hubungan China dan Filipina semakin memanas setelah Dewan Negara China pada Rabu (10/9/2025) mengumumkan rencana pembangunan cagar alam seluas 3.500 hektare di Scarborough Shoal, wilayah sengketa di Laut China Selatan yang sama-sama diklaim kepemilikannya baik oleh China dan Filipina.

Filipina mengutuk keras rencana China tersebut, dan didukung oleh pernyataan kecaman yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

"Ini adalah upaya koersif lainnya untuk memajukan kepentingan China  dengan mengorbankan negara-negara tetangganya dan stabilitas regional. Berusaha mendorong klaim maritim dan teritorial yang semakin meluas,” tutur Rubio.(*)

Halaman :

Terkini