Ekspor Mobil Listrik RI ke Chile Banyak Kendala meski Ada IC-CEPA

Jumat, 12 September 2025 | 22:35:17 WIB
Ilustrasi: SorotKabar.com

Jakarta,sorotkabar.com - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai mobil listrik rakitan Indonesia masih menghadapi hambatan besar untuk menembus pasar Chile.

Yannes menjelaskan bahwa meskipun Indonesia telah memiliki kerja sama dagang melalui Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) dengan tarif impor nol persen, efisiensi produksi dan logistik Indonesia masih tertinggal dibanding China dan Korea Selatan.

“Chile akan lebih diuntungkan dengan pasokan langsung dari China atau Korea. Harga lebih murah, kapal lebih rutin berlayar, pembiayaan tersedia, dan layanan penjualan serta purnajual kendaraan listrik dari kedua negara tersebut sudah teruji lama,” ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (12/9/2025).

Chile menargetkan 50% kendaraan baru yang dijual pada 2030 merupakan kendaraan listrik berbasis baterai. Untuk mendukung target tersebut, pemerintahnya telah menyiapkan berbagai insentif fiskal.

Namun, mobil listrik yang dirakit di Indonesia masih terkendala efisiensi karena sebagian besar komponen utama tetap diimpor dari China dan Korea.

Setelah dirakit di Indonesia, kendaraan tersebut kembali diekspor ke Chile, yang menambah biaya dan memperpanjang rantai distribusi.

“Dari sisi skala produksi, China dan Korea sudah jauh lebih maju dan efisien. Produk yang dirakit di Indonesia kalah bersaing karena prosesnya lebih panjang dan biayanya lebih tinggi,” tambah Yannes.

Meski demikian, peluang ekspor tetap terbuka berkat kemitraan dagang IC-CEPA. Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile Claudia Sanhueza menyebut Indonesia memiliki keunggulan lewat tarif impor nol persen, berbeda dengan negara lain.

Chile saat ini sedang membutuhkan pasokan kendaraan listrik dalam jumlah besar. Namun, untuk bisa bersaing secara serius di pasar tersebut, Yannes menekankan bahwa Indonesia harus meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menawarkan nilai tambah yang lebih kompetitif.(*)

Halaman :

Terkini