Kerupuk Tulang Ikan Lele Siak Dapat Sentuhan Branding dari Tim Pengabdian Dosen FISIP Unri

Rabu, 10 September 2025 | 20:37:30 WIB
Tim Pengabdian Dosen FISIP Unri bersama UMKM di Bunga Raya, Siak.(foto: istimewa)

Siak, sorotkabar.com - Tim Pengabdian Universitas Riau (Unri) melakukan pendampingan untuk pengembangan usaha produk lokal dengan pendekatan branding di Kampung Bunga Raya, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak.

Pendampingan ini diberikan kepada kelompok Kartini di Kampung Bunga Raya dalam pengembangan olahan tulang ikan lele menjadi kerupuk yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 25-27 Agustus 2025 lalu.

Kegiatan pengabdian ini bertajuk 'Branding Dan Pengembangan Olahan Pangan Lokal Lele Sebagai Produk Unggulan UMKM Perempuan Kampung Bungaraya di Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak'.

Tim pengabdian ini terdiri dari Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unri, yang diketuai Dr Tantri puspita Yazid SIKom MA, Ahmad Hadi SAP MA, Irwan Iskandar SIP MA, Fiona SE MM,  Dr Muhammad Firdaus dan Dr Chelsy Yesicha MIKom.

Ketua tim pengabdian Dr Tantri Puspita Yazid mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk mengabdi civitas akademika dalam wujud dukungan dalam pengembangan produk lokal setempat.

“Salah satu tugas dosen adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat yang termuat dalam tri dharma perguruan tinggi," kata Dr Tantri.

"Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dan sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah serta stakeholder daerah untuk dapat mengembangakan produk unggulan daerah masing-masing” jelasnya.

Ia mengatakan, kegiatan ini juga sejalan dengan program pemerintah yaitu program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) guna meningkatkan peran perpustakaan sebagai agen perubahan sosial di tengah masyarakat.

Diantara banyak daerah yang telah menerapkan program ini, Kampung BungaRaya Kabupaten Siak ini merupakan salah satu kampung yang aktif melaksanakannya.

“Tim pengabdian Unri memilih kampung BungaRaya dikarenakan kampung ini telah menjalankan program TBIS ini dengan pemberdayaan perempuan yang diberi nama kelompok Kartini," ujarnya.

Pendampingan diberikan kepada kelompok Kartini Kampung BungaRaya dalam pengembangan produk unggulan dari olahan lele yaitu abon lele, dan saat ini dikembangkan menjadi olahan dari limbah tulang ikan lele menjadi kerupuk dengan pendekatan branding dan legalitas usaha.

“Kami melihat, kelompok Kartini Bunga Raya ini sudah memiliki potensi pada produk lokalnya, namun masih kurang pada inovasi produk, pemahaman pada branding serta kelengkapan legalitas usahanya,” sebutnya.

Dijelaskan Dr Tantri, pengabdian ini tidak hanya memberikan pemahaman tetapi membantu kelompok kartini dengan mendaftarkan Nomor Izin Berusaha (NIB) dan pendaftaran merk dagang untuk kerupuk tulang ikan lele.

“Melalui pelatihan dan pendampingan ini, kelompok perempuan Kartini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kewirausahaan, memperkuat posisi ekonomi, dan mencapai kemandirian finansial," pungkasnya.(*) 
 

Terkini