WHO Cabut Status Darurat Global Wabah Mpox, Ancaman Masih Ada

Sabtu, 06 September 2025 | 20:09:41 WIB
Ilustrasi: SorotKabar.com

Jenewa,sorotkabar.com –  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mencabut status darurat kesehatan masyarakat global terkait wabah mpox. Keputusan ini diumumkan pada Jumat (5/9/2025), setelah kasus dan angka kematian menunjukkan tren penurunan stabil di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan sejumlah negara terdampak lainnya.

WHO sebelumnya menetapkan status "public health emergency of international concern" (PHEIC) pada Agustus 2024, menyusul merebaknya epidemi mpox atau cacar monyet, terutama di DRC.

Pencabutan status darurat disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, awusai menerima rekomendasi dari komite darurat dalam pertemuan triwulanan pada Kamis (4/9/2025).

"Keputusan ini didasarkan pada penurunan kasus dan kematian yang berkelanjutan di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara lain yang terdampak, termasuk Burundi, Sierra Leone, dan Uganda," ujar Tedros.

Meski begitu, ia menegaskan pencabutan PHEIC tidak berarti ancaman wabah telah berakhir. "Situasi ini tetap menjadi darurat kesehatan di tingkat benua Afrika," tambahnya.

WHO menetapkan status darurat kesehatan global pada Juli 2022. Namun, berkat vaksinasi massal dan peningkan pencabutan PHEIC tidak berarti ancaman wabah telah berakhir. "Situasi ini tetap menjadi darurat kesehatan di tingkat benua Afrika," tambahnya.

Mpox, yang berasal dari famili virus cacar, dapat menular dari hewan ke manusia maupun antarmanusia melalui kontak fisik dekat. Penyakit ini pertama kali terdeteksi pada manusia pada 1970 di DRC, kala itu masih bernama Zaire. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, hingga lesi kulit besar menyerupai bisul, dan dalam kasus tertentu bisa berakibat fatal.

Mpox memiliki dua subtipe utama, yaitu klade 1 dan klade 2. Virus yang selama puluhan tahun endemik di Afrika Tengah mulai menarik perhatian dunia pada Mei 2022, saat klade 2 menyebar lintas benua, terutama menyerang pria gay dan biseksual.

WHO kemudian menetapkan status darurat kesehatan global pada Juli 2022. Namun, berkat vaksinasi massal dan peningkatan kesadaran publik, status tersebut dicabut pada Mei 2023.

Setahun kemudian, epidemi baru kembali muncul, dipicu strain klade 1a yang lama serta varian baru klade 1b, sehingga menimbulkran kekhawatiran global sebelum akhirnya status PHEIC kembali dicabut pada Septembe 2025.(*)

Halaman :

Terkini