Kubur Cita-cita Insinyur, Sukadiono Malah Jadi Guru Besar Fisiologi Olahraga

Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:28:47 WIB
Jakarta,sorotkabar.com - Sukadiono remaja harus mengurungkan cita-citanya sebagai insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Siapa sangka, bertahun-tahun kemudian, ia malah diangkat sebagai guru besar kedokteran di Universitas Muhammadiyah (UM) Surab

Jakarta,sorotkabar.com - Sukadiono remaja harus mengurungkan cita-citanya sebagai insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Siapa sangka, bertahun-tahun kemudian, ia malah diangkat sebagai guru besar kedokteran di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Sukadiono lahir diNjuwetKedunglosari, Tembelang, Jombang, Jawa Timur pada 18 Desember 1968. Masa mudaSuko, panggilan akrabnya, tumbuh ditempa tiga "lapangan": lapangan bola, lapangan dakwah, dan lapangan ilmu.

Ayah Suko yang merupakan mantan pemain bola mewariskan kecintaan pada olahraga. Dari para guru dan tokoh kampung, Suko belajar bahwa ilmu dan adab berjalan seiring.

Cita-cita masa remajanya jelas, menjadi insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, takdir menawarkannya persimpangan.

Atas arahan ayah, haluan itu berbelok ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair). Dari pilihan yang semula tampak berbeda arah itulah sebuah perjalanan besar dimulai.

Aktif dalam Perkuliahan dan Organisasi
Saat berkuliah, Suko tidak hanya belajar anatomi dan fisiologi. Dia mengasah kepemimpinan di berbagai organisasi kepemudaan dan menghidupkan organisasi Remaja Masjid Jenderal Sudirman. Bahkan ia diamanahi sebagai Ketua Takmir Masjid Jenderal Sudirman Darmawangsa, Surabaya, tugas yang menguji konsistensi ibadah, kepekaan sosial, dan kemampuan merawat komunitas.

Gelar Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter tidak membuatnya berhenti. Suko melanjutkan Magister Manajemen di Universitas Narotama, Surabaya untuk membekali diri dengan sudut pandang manajerial. Kemudian pada 2012, ia mendapat gelar Doktor Ilmu Keolahragaan dari Universitas Negeri Surabaya.

Cinta pada Fisiologi
Menurut Suko, fisiologi olahraga menjadi "rumah ilmiah" baginya mengkaji tubuh, daya tahan, dan performa manusia. Bidang ini merupakan persatuan dari kepeduliannya pada atlet dan ekosistem olahraga kampus.

Sukadiono juga menerima amanah dari klinik ke rumah sakit dan dari fakultas ke rektorat. Karier profesionalSuko dimulai di Poliklinik Universitas Putra Bangsa Surabaya, bersamaan dengan kepercayaan mengelola Klinik CitaHusada KedungAsem.(*)

Halaman :

Terkini