Siswi Sekolah Rakyat Berbagi Pengalaman Jadi Paduan Suara di Istana

Senin, 18 Agustus 2025 | 20:47:57 WIB
Para pelajar asal Papua menjadi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam upacara yang digelar bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek), serta Kementerian Kebuda

Jakarta,sorotkabar.com – Peringatan Detik-Detik Proklamasi Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (17/8/2025), menjadi salah satu momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Acara tersebut juga memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pelajar dari Sekolah Rakyat serta masyarakat yang hadir secara langsung. Mereka datang dengan penuh semangat, rasa bangga, serta harapan besar terhadap kemajuan Indonesia di masa depan.

Bagi Laela Ali, siswi Sekolah Rakyat, terlibat dalam paduan suara pada upacara kenegaraan di Istana Merdeka merupakan kebanggaan yang luar biasa. Ia merasa sangat bersyukur, terlebih karena mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya.

“Tentunya senang sekali dan juga bangga dengan kesempatan yang mungkin tidak bisa semua orang dapat. Pokoknya senang sekali. Ini pertama kalinya ke Istana Merdeka sudah berpartisipasi menjadi paduan suara,” ungkap Laela.

Kesempatan ini juga berkesan bagi Vikar Ziyad Rasya, pelajar lain dari Sekolah Rakyat, yang sejak kecil mengagumi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka).

Ia merasa sangat tersentuh karena diundang langsung oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, untuk menyaksikan upacara dari halaman Istana. “Saya senang sekali dapat melihat upacara langsung. Biasanya di rumah lihat di TV akhirnya kesampaian di Istana,” tutur Rasya.

Antusiasme serupa juga datang dari masyarakat umum. Salah satunya Zefanya, yang sudah bersiap sejak pukul 04.00 WIB demi bisa menghadiri upacara di Istana Merdeka. Dengan mengenakan busana adat khas Rote, ia merasa bangga bisa menunjukkan identitas daerah asalnya dalam acara nasional ini.

“Saya sendiri aslinya orang NTT dari Sumba. Dan saya pikir ini kesempatan yang bagus ya apalagi pemerintah ingin memperkenalkan budaya terutama dari Indonesia Timur untuk diangkat lagi. Jadi supaya orang-orang lebih kenal budaya Indonesia timur. Tadi aku juga beberapa kali diminta foto sama teman-teman peserta upacara yang lain,” ujarnya.

Bagi banyak orang, seperti Afif dari Jambi, menyaksikan upacara kemerdekaan di Istana adalah impian seumur hidup. Ia sangat terkesan dengan penampilan kesenian bertajuk Bhinneka Tunggal Ika, yang menurutnya menghadirkan rasa bangga sekaligus memperkuat nilai persatuan dalam keberagaman.

“Penampilan dari kesenian dari Bhinneka Tunggal Ika itu luar biasa sekali. Bahkan di luar ekspektasi kami yang dari luar sajian hiburannya akan seperti itu luar biasa. Bahkan sampai masyarakat pun ikut membaur dengan peserta upacara bergoyang bersama menikmati acara ini,” kata Afif.(*)

Halaman :

Terkini