Kompak! Guru dan Orang Tua Murid Curi Soal Ujian di Korea Selatan

Rabu, 16 Juli 2025 | 19:28:20 WIB
Ilustrasi: SorotKabar.com

Andong,sorotkabar.com — Seorang guru wanita di Korea Selatan ditangkap bersama seorang ibu siswa setelah keduanya tertangkap berusaha mencuri kertas ujian dari sebuah sekolah menengah atas di Provinsi Gyeongsang Utara.

Menurut pernyataan Departemen Kepolisian Kota Andong pada Selasa (15/7/2025), insiden terjadi pada pukul 01.00 dini hari, pada 4 Juli 2025. Guru berusia 31 tahun itu, bersama seorang wanita berusia 48 tahun yang merupakan ibu dari siswi di sekolah tersebut, memasuki gedung sekolah secara ilegal.

Guru tersebut sebelumnya mengajar di Sekolah Putri Andong namun telah pindah sejak Februari 2024. Meski demikian, data sidik jarinya masih terdaftar dalam sistem keamanan, sehingga ia dapat mengakses sekolah dengan mudah menggunakan pemindai sidik jari.

Keduanya menuju ruang penyimpanan soal ujian di lantai tiga. Namun saat mencoba mencuri sejumlah kertas ujian, alarm keamanan berbunyi dan memaksa mereka melarikan diri. Polisi berhasil menangkap keduanya keesokan harinya.

Putri dari wanita tersebut adalah siswi aktif di sekolah itu dan dikenal selalu menempati peringkat teratas sejak mendaftar pada tahun 2023.

"Keduanya telah mengakui perbuatannya," kata seorang penyidik dari Kantor Polisi Andong. "Mereka juga diduga telah melakukan tindakan serupa sebelumnya, yang diduga membantu siswa itu meraih nilai tinggi."

Lebih lanjut, wanita itu dilaporkan memberikan uang suap sebesar 2 juta won (sekitar Rp 23 juta) kepada guru tersebut untuk setiap ujian, dengan total pembayaran mencapai sekitar 20 juta won (sekitar Rp 234 juta) Hubungan keduanya bermula pada 2020 ketika guru tersebut mengajar anak tertua si ibu.

"Target mereka bukan hanya mata pelajaran sastra yang diajarkan guru itu, melainkan mencakup banyak mata pelajaran lain," ujar penyidik. Seorang manajer fasilitas sekolah juga ditangkap karena diduga membantu aksi pembobolan ini.

Setelah penangkapan, siswi tersebut dikeluarkan dari sekolah dan seluruh nilai akademiknya dicabut.

Skandal ini menambah daftar panjang kasus kecurangan ujian di Korea Selatan. Pada Februari lalu, lembaga audit nasional mengungkap hampir 250 guru di sekolah negeri dan swasta telah menjual soal ujian tiruan kepada lembaga bimbingan belajar selama enam tahun, dengan pendapatan rata-rata mencapai 61.000 dolar AS per guru.

Masyarakat Korea Selatan dikenal sangat kompetitif dalam hal pendidikan, dengan sistem ujian yang kerap dianggap sebagai penentu masa depan. Skandal ini memicu kembali kekhawatiran akan tekanan akademik dan integritas pendidikan di negara tersebut.(*)

Halaman :

Terkini