Selain Kopi, Harga Jus Jeruk Juga Akan Naik Imbas Tarif Trump

Jumat, 11 Juli 2025 | 21:00:11 WIB
Jeruk merupakan salah satu buah yang kaya kandungan vitamin C

Jakarta,sorotkabar.com - Konsumen Amerika Serikat (AS) berpotensi menghadapi lonjakan harga pada sejumlah kebutuhan pokok seperti kopi dan jus jeruk, jika pemerintahan Donald Trump tetap memberlakukan tarif 50% atas seluruh impor dari Brasil mulai 1 Agustus 2025. Kenaikan ini akan menggantikan tarif sebelumnya sebesar 10%.

Melansir Esmmagazine.com, Jumat (11/7/2025), langkah ini memicu kekhawatiran para pedagang dan analis komoditas, mengingat Brasil merupakan salah satu pemasok utama bahan pangan bagi AS.

Meskipun AS mencatat surplus perdagangan dengan Brasil sebesar US$ 7,4 miliar menurut data Biro Sensus AS, Presiden Trump menyatakan bahwa kebijakan tarif tersebut sebagai bentuk koreksi atas berbagai ketidakseimbangan perdagangan dan kebijakan digital yang dianggap merugikan perusahaan-perusahaan AS.

Brasil saat ini menyumbang hampir setengah dari produksi global kopi arabika dan sekitar 80% dari ekspor jus jeruk dunia. Sekitar sepertiga konsumsi kopi di AS berasal dari Brasil, yang mengirimkan sekitar delapan juta kantong kopi seberat 60 kilogram ke AS setiap tahun. Sementara itu, lebih dari separuh jus jeruk yang dikonsumsi masyarakat AS juga berasal dari negara tersebut.

“Jika tarif 50% ini diterapkan, menjual kopi dari Brasil ke pasar AS tak lagi layak secara ekonomi,” ujar pimpinan salah satu perusahaan perdagangan komoditas di Brasil.

Produksi jeruk dalam negeri AS, khususnya di Florida, terus menurun akibat penyakit tanaman, seperti citrus greening, badai, dan cuaca ekstrem.

Bahkan, Departemen Pertanian AS memprediksi panen jeruk tahun 2024/25 akan menjadi yang terendah dalam 88 tahun terakhir, diikuti dengan penurunan produksi jus jeruk nasional ke rekor terendah.

Selain kopi dan jus jeruk, komoditas lain yang turut terdampak adalah buah beri acai, yang mayoritas dipasok oleh Brasil dan etanol berbasis tebu.

Meskipun hanya 300 juta liter dari 35 miliar liter produksi etanol Brasil dikirim ke AS, langkah ini tetap mengganggu pasokan energi alternatif. Shell dan BP juga berpotensi terdampak karena memiliki investasi besar dalam sektor biofuel Brasil melalui usaha patungan.

Di sektor peternakan, produsen daging sapi AS justru menyambut tarif baru ini. Organisasi R-CALF USA menilai, pembatasan impor daging dari Brasil adalah langkah tepat untuk melindungi peternak lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar negeri.(*)

Halaman :

Terkini