Bagansiapiapi,sorotkabar.com–Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau terdata sebagai wilayah rawan Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga Juni 2025. Selama enam bulan tersebut, tercatat lima kasus DBD dari berbagai kelurahan dan kepenghuluan.
Ironisnya, di tengah potensi Kejadian Luar Biasa (KLB), ketersediaan obat dan logistik medis untuk penanganan penyakit ini sangat terbatas. Bahkan, stok alat Rapid Malaria (RDT) di Puskesmas Sinaboi dilaporkan kosong, sementara obat DBD hanya tersedia tiga kotak.
Kondisi ini disampaikan staf Puskesmas Sinaboi, Riko, selaku penanggung jawab program DBD, Rabu (2/7/2025).
"Sesuai instruksi Kepala Puskesmas, dari Januari hingga Juni 2025, tercatat lima kasus DBD di Kecamatan Sinaboi. Rinciannya, satu kasus di Kelurahan Sinaboi Kota, tiga di Kepenghuluan Sinaboi, dan satu di Kepenghuluan Sungai Bakau," ungkapnya melalui pesan singkat.
Ia menambahkan, persediaan insektisida Malathion dan Abate hanya tersisa masing-masing satu liter. Sementara obat malaria sudah sangat menipis, bahkan nyaris tidak tersedia.
"Obat hanya ada tiga kotak DHP untuk tiga pasien. Alat cek malaria juga kosong. Kami sedang berupaya menambah persediaan untuk menjaga pelayanan kepada masyarakat," jelas Riko.
Pihak Puskesmas Sinaboi kini berinisiatif meningkatkan stok obat dan membagikan Abate kepada warga. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta waspada terhadap genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD. (*)