Pekanbaru,sorotkabar.com - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengonfirmasi bahwa pencopotan Direktur Utama (Dirut) PT Sarana Pembangunan Riau (SPR), Fuady Noor, disebabkan oleh kinerja yang tidak memuaskan.
Hal tersebut disampaikan Wahid usai menghadiri rapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (30/6/25).
“Soal kinerja,” kata Wahid singkat saat dimintai tanggapan pencopotan Dirut Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT SPR yang digelar, Ahad (29/6/25).
Hal lain yang menjadi pertimbangan pencopotan pencopotan Dirut SPR, Gubri mengisaratkan seperti ada persoalan serius. Sehingga sikap tegas pencopotan pun tak bisa ditolerir.
"Soal yang lain-lain-lah," ujar Wahid.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Riau, Helmi. Ia menyatakan bahwa pemecatan Fuady merupakan keputusan kolektif para pemegang saham dalam RUPS.
Menurut Helmi, salah satu pertimbangan utama pencopotan adalah ketidakmampuan Fuady dalam menyampaikan laporan keuangan tahun 2024 secara transparan dan akuntabel.
“Pemegang saham menilai itu sebagai pelanggaran serius, apalagi menyangkut keuangan daerah. Tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.
Helmi menambahkan, hasil RUPS tersebut telah disampaikan langsung kepada Gubernur Riau sebagai pemegang saham utama.
Sebagai catatan, PT SPR merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) strategis di Riau yang berperan penting dalam mendukung pembangunan dan penguatan ekonomi daerah. Kinerja manajemen perusahaan ini pun selalu menjadi perhatian publik dan pemerintah. (*)