Konflik Iran-Israel Kian Panas, Tapi Tak Ganggu Proses Pemulangan Jamaah Haji Riau

Selasa, 24 Juni 2025 | 22:16:14 WIB
kawasan Teluk terus meningkat akibat makin tingginya eskalasi konflik Iran-Israel, namun hal itu tidak mengganggu terhadap proses kepulangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Air.

Pekanbaru, sorotkabar.com - Meski ketegangan geopolitik di kawasan Teluk terus meningkat akibat makin tingginya eskalasi konflik Iran-Israel, namun hal itu tidak mengganggu terhadap proses kepulangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Air.

"Alhamdulillah, sampai hari kemarin (Senin 23/6/2025), belum ada pengaruh terhadap proses pemulangan jamaah haji Provinsi Riau. Tidak ada penundaan. Semua proses pemulangan berjalan sesuai jadwal yang sudah ada," kata Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Riau, Defizon Selasa (24/6/2025) siang.

Bahkan, tambah Defizon, kedatangan jamaah haji Kloter BTH 11 pada hari Senin (23/6/2025) kemarin termasuk cepat.

"Malah untuk BTH 11 kemarin, Alhamdulillah mereka landing lebih awal. Lebih cepat 29 menit. Di jadwal pukul 01.35 WIB, tapi landing-nya pukul 01.06 WIB," ungkap Defizon.

Menteri Agama Nasaruddin Umar pada kesempatan sebelumnya juga menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait dampak potensi konflik Iran-Israel terhadap penerbangan jemaah haji Indonesia. Dalam pernyataannya, Menag menegaskan bahwa seluruh proses pemulangan jemaah haji dari Arab Saudi ke Tanah Air berjalan aman dan terkendali.

Pernyataan ini disampaikan langsung Menag saat meninjau layanan jemaah di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Selasa pekan kemarin.

Menang meminta keluarga jemaah haji di Indonesia untuk tetap tenang dan tidak perlu cemas terhadap situasi geopolitik yang terjadi di Timur Tengah.

Pemerintah Indonesia, kata Menag, terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi guna memastikan keamanan dan kelancaran proses kepulangan seluruh jemaah.

Dengan pengawasan ketat dan dukungan penuh dari pihak keamanan Saudi, Menag memastikan bahwa rute penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terdampak situasi konflik dan tetap berjalan sesuai jadwal.

Seperti diketahui, ketegangan di kawasan Teluk kian meningkat dalam beberapa hari ini, setelah Iran melancarkan serangan rudal ke Pangkalan Militer Udara Amerika Serikat, Al Udeid di Qatar, Senin (23/6/2025) malam waktu setempat.

Warga melaporkan dentuman keras dan kilatan cahaya, mencuatkan ketegangan di kawasan Teluk.

Serangan ini diyakini sebagai balasan atas keterlibatan militer AS dalam membantu Israel menyerang tiga fasilitas nuklir utama Iran.

Selain Qatar, pangkalan militer AS di Irak juga dilaporkan menjadi sasaran serangan yang diklaim sebagai bagian dari operasi bernama "Operation Tidings of Victory".

Pangkalan Al Udeid, yang menjadi markas sekitar 10.000 personel dan salah satu basis militer terbesar AS di Timur Tengah, menjadi titik utama insiden ini.

Menyusul kejadian itu, Qatar menutup sebagian wilayah udaranya dan mengeluarkan peringatan perjalanan darurat bagi penerbangan sipil.

Arab Saudi pun kemudian mengeluarkan pernyataan tegas mengecam serangan rudal yang dilancarkan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar pada Senin malam (23/6/2025) itu.

Serangan tersebut, menurut Riyadh, merupakan bentuk pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan prinsip bertetangga yang baik.

Ditekankan pula bahwa aksi Iran tersebut "tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun."

Saudi menegaskan telah mengerahkan semua kemampuan untuk mendukung Qatar dalam langkah-langkah yang dianggap perlu untuk melindungi kedaulatannya. (*) 
 

Terkini