Lebak,sorotkabar.com – Nurhidayah (40), seorang pengrajin arang kayu asal Kampung Hasem, Desa Muncang Kopong, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, sukses mengembangkan usaha arang kayu hingga menembus pasar ekspor ke Timur Tengah.
Negara-negara seperti Arab Saudi hingga Turki kini menjadi tujuan pengiriman produknya.
Nurhidayah mengaku telah menekuni usaha arang sejak masih muda. Awalnya, produk arang kayunya hanya dipasarkan di wilayah Banten. Namun sejak tahun 2017, ia mulai membuka jalur ekspor untuk memperluas jangkauan usahanya.
“Usaha arang ini dibuka pada 2017, itu untuk ekspor ya. Kalau untuk lokal sudah dari bujangan,” kata Nurhidayah Sabtu (7/6/2025)
Menurut Nurhidayah, harga jual arang ekspornya mencapai US$ 350 per kilogram, dengan pengiriman rutin setiap bulan sebanyak 20 ton menggunakan kontainer. Dalam kondisi tertentu, pengiriman bisa dilakukan dua kali dalam sebulan, tergantung permintaan pelanggan tetapnya di luar negeri.
Namun, di balik kesuksesannya, Nurhidayah mengaku menghadapi tantangan dalam hal pasokan bahan baku. Musim hujan menjadi kendala utama karena truk pengangkut kayu sulit menjangkau hutan tempat pengambilan bahan.
“Untuk saat ini kesulitannya itu saya dari bahan baku. Sekarang kan lagi musim hujan, jadi bahan baku enggak ada yang masuk. Kecuali saat musim kemarau, bahan baku melimpah," kata Nurhidayah.(*)