Jamaah Haji Tanpa Nusuk Tidak Bisa Masuk Masjidil Haram

Rabu, 04 Juni 2025 | 21:30:38 WIB
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah saat melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (24/10/2022).Prayogi/Republika.

Mekkah,sorotkabar.com— Jamaah haji yang tidak memiliki kartu Nusuk tidak akan diberikan akses ke Masjidil Haram, tempat-tempat suci atau layanan transportasi selama ibadah haji tahun ini, demikian ungkap pihak berwenang Arab Saudi.

Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan para kepala misi haji resmi selama Simposium Haji Akbar ke-49 di Jeddah, Menteri Haji dan Umroh Tawfiq Al-Rabiah menyoroti pentingnya mematuhi peraturan pergerakan untuk melindungi para jamaah dan meningkatkan pengalaman spiritual mereka.

Dia menggambarkan kartu Nusuk sebagai alat peraturan mendasar untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji yang tertib dan mencegah pelanggaran, menurut Kantor Berita Arab Saudi (SPA).

Menyikapi kekhawatiran tentang cuaca ekstrem, menteri menyarankan jamaah haji untuk tetap berada di tenda mereka pada Hari Arafah dari pukul 10.00 hingga 16.00 untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan panas.

Dia memperingatkan bahwa pergerakan kelompok yang tidak terkoordinasi dapat membahayakan keselamatan dan mengganggu arus jamaah, dikutip dari laman Arab News, Rabu (4/6).

Hari Arafah, hari terpenting dalam ibadah haji, jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025. Al-Rabiah menambahkan bahwa jamaah haji tidak boleh berjalan kaki dari Arafah ke Muzdalifah dan harus menggunakan sistem transportasi yang telah ditentukan.

Dia mengatakan bahwa manajemen kerumunan yang efektif dan rencana transportasi sangat penting untuk keselamatan dan membutuhkan kepatuhan bersama.

Al-Rabiah menambahkan bahwa musim haji kali ini akan ada penegakan peraturan perizinan yang lebih ketat, sejalan dengan komitmen Kerajaan Arab Saudi terhadap ziarah yang aman, terorganisir, dan memuaskan secara spiritual.

Kartu Nusuk, yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umroh, merupakan kartu identitas wajib dan tiket masuk bagi para jamaah dan pekerja di tempat-tempat suci.

Selain sebagai tanda pengenal, kartu ini juga membantu logistik, memfasilitasi komunikasi dengan misi haji, memberikan akses ke jadwal dan layanan, serta memungkinkan jamaah untuk memberikan umpan balik.

Kartu ini juga membantu pihak berwenang memantau pergerakan kerumunan dan mengirimkan peringatan untuk memastikan ziarah yang aman dan terorganisir.

Jamaah haji menerima kartu ini melalui penyedia layanan mereka, yang bertanggung jawab atas distribusinya.

Versi digital tersedia melalui aplikasi resmi Nusuk, tetapi tidak menggantikan kartu cetak, yang harus dibawa setiap saat.

Menurut kementerian, kartu ini akan kedaluwarsa pada akhir musim haji, dan semua data akan terhapus.

Namun, jamaah haji dapat menyimpan kartu fisiknya sebagai kenang-kenangan dan bukti bahwa mereka telah menunaikan ibadah haji.(*) 
 

Terkini