Washington,sorotkabar.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, meyakinkan para pelajar asal China bahwa mereka akan tetap baik-baik saja, meskipun pemerintah AS tengah mencabut visa banyak mahasiswa asing, khususnya dari Tiongkok.
Pernyataan itu disampaikan Trump pada Jumat (30/5/2025), menanggapi pertanyaan wartawan mengenai kebijakan visa untuk pelajar China. "Mereka akan baik-baik saja. Semuanya akan baik-baik saja," ujar Trump.
Trump menambahkan bahwa pemerintahannya hanya ingin melakukan pemeriksaan terhadap seluruh mahasiswa internasional di Amerika Serikat, termasuk di semua universitas.
Pernyataan Trump yang cenderung menenangkan ini muncul sehari setelah seorang hakim federal di Massachusetts memperpanjang perintah pengadilan yang memungkinkan Universitas Harvard tetap merekrut mahasiswa asing, sementara gugatan hukum terhadap kebijakan pemerintah masih berlangsung.
Pemerintah Trump saat ini tengah bersitegang dengan beberapa universitas terkemuka, termasuk Harvard, terkait permintaan daftar nama mahasiswa asing yang dianggap sensitif.
"Saya tidak tahu mengapa Harvard tidak mau memberi kita daftar itu. Pasti ada yang mencurigakan," kata Trump.
"Mereka seharusnya menyerahkan daftar itu dan menyelamatkan diri dari masalah," lanjutnya.
Trump menegaskan bahwa pemerintahannya hanya ingin memastikan bahwa mahasiswa asing yang datang ke AS adalah mereka yang mencintai Amerika, berkontribusi, dan menghargai negara ini.
Sebelumnya, pada Rabu (28/5/2025), Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengumumkan bahwa Departemen Luar Negeri AS akan mencabut visa pelajar China, terutama mereka yang memiliki keterkaitan dengan pemerintah Tiongkok atau menempuh pendidikan di bidang strategis.
Pemerintah juga akan merevisi kriteria visa untuk meningkatkan pengawasan terhadap aplikasi visa dari China dan Hong Kong.
Tindakan ini menuai kecaman dari Kementerian Luar Negeri China, yang menyebut kebijakan AS sebagai tidak beralasan, politis, dan diskriminatif.
China menilai langkah tersebut merugikan hak dan kepentingan sah pelajar mereka, serta mengganggu pertukaran budaya antara kedua negara.
Pemerintah Tiongkok juga telah mengirimkan nota diplomatik protes kepada pihak AS.
Jumlah pelajar China di Amerika Serikat telah menurun signifikan, dari sekitar 370.000 pada tahun 2019 menjadi 277.000 pada 2024.
Penurunan ini disebabkan oleh ketegangan geopolitik antara AS dan China serta kebijakan imigrasi AS yang lebih ketat.
Awal tahun ini, pemerintahan Trump juga mencabut visa ribuan pelajar internasional, sebagian besar karena diduga terlibat dalam protes menentang perang Israel-Gaza. Namun, lebih dari 1.500 aplikasi visa pelajar kemudian dipulihkan oleh otoritas imigrasi AS.
Saat ini, pelajar asing menyumbang kurang dari 6% dari total populasi mahasiswa di AS, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Inggris, yang memiliki proporsi pelajar asing hingga 25%.(*)