Rusunawa Bisa untuk Pengungsi, Wawako Pekanbaru Tawarkan Skema Sewa ke IOM dan UNHCR

Selasa, 06 Mei 2025 | 22:27:01 WIB
audiensi

Pekanbaru,sorotkabar.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menawarkan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Tenayan Raya sebagai tempat penampungan alternatif bagi para pengungsi Rohingya yang saat ini tinggal di tenda-tenda darurat di kawasan tanah kosong belakang Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).

Tawaran ini disampaikan dalam audiensi antara Wakil Walikota Pekanbaru Markarius Anwar dengan International Organization for Migration (IOM) dan UNHCR, Senin (6/5/2025).

Menurut Markarius, langkah ini tawaran ini untuk memberikan tempat tinggal yang lebih manusiawi dan terkontrol bagi para pengungsi.

"Rusunawa kita tawarkan sebagai opsi. Tapi karena itu aset Pemko, tentu ada sewanya. Kalau pihak donatur seperti IOM dan UNHCR setuju, kita bisa pindahkan mereka ke sana. Ini juga bisa menjadi potensi PAD," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, IOM dan UNHCR menyampaikan bahwa bantuan dari negara pendonor, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, akan tetap dilanjutkan meskipun sebelumnya sempat muncul kekhawatiran akan dihentikan karena perubahan kebijakan di pemerintahan AS.

“Alhamdulillah tadi dikabarkan bantuan tetap dilanjutkan. Mereka datang untuk melihat langsung kondisi para pengungsi di Pekanbaru dan melakukan pembaruan data,” jelas Markarius.

Ia menyebutkan bahwa jumlah pengungsi saat ini melebihi 1.200 orang, termasuk tambahan 45 pengungsi dari Dumai. Kondisi ini, katanya, tidak sepenuhnya terdata oleh IOM dan UNHCR. Oleh karena itu, pembaruan data dianggap penting sebagai dasar penyaluran bantuan.

Markarius juga menegaskan bahwa UNHCR hanya menangani pengungsi resmi yang telah ditetapkan statusnya.

“Kalau seperti yang dari Afghanistan itu, masih bisa dideportasi. Tapi Rohingya ini tidak bisa, karena mereka stateless. Nah, itulah yang dibantu UNHCR,” katanya.

Ia berharap tawaran pemanfaatan rusunawa bisa membantu penanganan pengungsi agar lebih tertib dan terawasi.

“Kalau mereka tinggal di rusunawa yang berpagar, keluar masuk bisa didata. Tidak seperti sekarang yang menyewa rumah warga dan tidak terpantau,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemukiman pengungsi Rohingya di belakang purna MTQ Pekanbaru, tepatnya di kawasan Rudenim terlihat semakin padat dan sudah memiliki fasilitas.

Pantauan CAKAPLAH.com, Selasa (6/5/2025) pemukiman Rohingya ini sudah memiliki perkembangan fasilitas yang cukup lengkap. Pemukiman imigran ini sudah memiliki jalan setapak, masjid, sumur bor, dan dua mesin listrik.

Fasilitas-fasilitas tersebut diperoleh melalui bantuan masyarakat yang berdonasi. Uang donasi tersebut dikumpulkan untuk membeli fasilitas-fasilitas ini. Terlihat juga pemukiman ini sudah semakin padat dari sebelumnya.

Salah satu Warga Rohingya Syawal menyebutkan, fasilitas ini berasal dari pemberian dan donasi. Ia juga menyebutkan, mesin listrik dihidupkan selama 6 jam dalam sehari dengan durasi 3 jam pagi dan 3 jam saat malam.

"Mesin ini sudah beroperasi selama beberapa bulan, dan dari mesin listrik tersebut bisa menghidupkan air dari sumur bor yang digunakan untuk minum dan mandi," ujar Syawal.(*) 
 

Terkini