Cerita Inspiratif Herma Yulia, Anak Penjual Kopi Keliling yang Lolos SNBP di FHUI

Rabu, 16 April 2025 | 20:27:35 WIB
Siswa MAN 3 Mandailing Natal, Herma Yulia.

Jakarta,SorotKabar.com -  Herma Yulia, siswi kelas XII di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Mandailing Natal (Madina) memiliki kisah yang sangat inspiratif bagi pelajar seusianya.  Meski berlatar belakang ekonomi keluarga yang penuh keterbatasan, Herma berhasil membuktikan kondisi tersebut tidak menghalanginya untuk berprestasi.

Dalam pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 nama Herma muncul sebagai salah satu siswa yang lolos di Program Studi Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

Herma merupakan anak keempat dari enam bersaudara dalam keluarga Muhammad Gunung Simatupang (57), seorang kuli pasar dan Misna Batubara (49) seorang penjual kopi keliling.

“Kami berlima masih sekolah dengan penghasilan orang tua yang terbatas. Kakak-kakak kami sudah menikah dan ada juga yang bekerja,” ujar Herma dikutip dari laman Kemenag, Rabu, 16 April 2025.

Meski berasal dari latar belakang ekonomi sederhana, namun semangat Herma untuk belajar dan meraih cita-cita tetap tinggi. Ia merasa sangat bersyukur ketika namanya diumumkan lulus SNBP pada tanggal 18 Maret 2025 sebagai mahasiswa baru Fakultas Hukum UI.

Menerima kabar diterima di FHUI bukanlah hal mudah mengingat tingkat seleksinya ketat. Data SNBP tahun sebelumnya menunjukkan hanya sekitar 114 orang diterima melalui jalur ini dengan persentase keketatan sebesar 5,94 persen.

Herma pun tidak menyangka bisa lolos seleksi tersebut.  “Perasaan saya campur aduk saat pengumuman kelulusan itu. Saya senang karena berhasil masuk universitas impian saya namun juga sedih memikirkan kondisi ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Namun setelah berdiskusi dengan orang tuanya dan memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan lanjutannya, kedua orang tua terutama ayahnya memberikan dukungan penuh agar ia melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.

Herma berharap dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu serta mendapatkan pekerjaan sehingga bisa mewujudkan impian sekaligus membanggakan keluarga serta memperbaiki kondisi ekonomi mereka kelak.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para guru atas bimbingan sabar mereka selama ini serta wali kelas yang selalu mendukungnya secara maksimal. Selain itu ia memohon doa restu dari keluarga besar MAN 3 Mandailing Natal dan teman-temannya agar diberi kesehatan dan kemudahan dalam mencapai cita-citanya menjadi hakim atau jaksa yang bijaksana.(*)

Halaman :

Terkini