Pekanbaru, sorotkabar.com - Sampah buah menumpuk di dekat Gudang Pasar Buah Jalan Sei Duku, Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau, mengakibatkan bau busuk dan lalat yang berterbangan.
Menuju ke sana, harus melewati jalan tanah dan bebatuan. Saat melintas di dekat tempat pembuangan sampah tercium bau busuk dan banyak lalat yang berterbangan. Asap dari pembakaran sampah terlihat mengepul.
Beberapa rumah petak papan yang telah berpenghuni berada dekat dengan tempat pembuangan sampah tersebut. Dari pantauan di lapangan, Selasa, 25 Desember 2024 lalu, dua mobil parkir di tempat tumpukan sampah, satu mobil truk dan yang satu lagi mobil pick up. Kedua bak mobil dalam keadaan kosong dan diarahkan ke tempat pembuangan sampah.
Tak jauh dari tempat pembuangan sampah tersebut, parkir mobil truk kontainer di depan gudang, Pasar Buah, Jalan Sei Duku. Beberapa pekerja terlihat melakukan aktivitas di gudang tersebut.
Karyawan Pasar Buah, Ahak saat dikonfirmasi, Senin (20/01/2025), menjelaskan hal itu terjadi akibat sampah dari Pasar Buah di Jalan Sudirman tak diangkut oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
"Kami sudah bayar enam ratus ribu setiap bulan, tapi sampah kami tak diangkut tukang sampah, mau buang di tempat lain kami ditolak, jadi kami buang di tanah kami sendiri," jelasnya.
Saat ditanyakan apakah membuat tumpukan sampah seperti itu diketahui atau mendapatkan izin dari dinas terkait, sebab bisa menimbulkan bakteri dan lalat, Ahak menjawab tidak tahu.
Selain itu, Ahak menyebutkan sampah tersebut diangkut ke gudang menggunakan mobil angkutan sendiri yang disiapkan dari Pasar Buah dan dimusnahkan dengan cara dibakar.
Terkait parkir kendaraan yang berada di depan Pasar Buah hingga memakai badan jalan, Ahak mengatakan itu bukan urusan Pasar Buah. Sebab sudah menyiapkan tempat parkir di sebelah bangunan Pasar Buah Jalan Sudirman.
"Itu bukan urusan saya, tanya saja sama tukang parkir di depan, kalau parkir kami di samping sini," ujarnya.
Ahak juga berharap pemerintah kota membantu mereka menangani masalah sampah tersebut, sebab mereka terus membayar uang sampah setiap bulannya tapi mereka masih tetap membuang sampah sendiri.(Raf)