Jakarta, sorotkabar.com - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mencatat ada sebanyak 172 pasien rawat inap maupun rawat jalan untuk rehabilitasi kecanduan judi online (Judol).
Angka itu mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2023.
"Jadi berobat jalan ya, 126 pasien. Tapi untuk yang dirawat inap dari Januari sampai Oktober 2024, itu ada sekitar 46 (pasien)," kata Kepala Divisi Psikiatri RSCM Kristiana Siste di RSCM, Jakarta, Jumat (15/11).
"Jadi untuk rawat jalan sendiri ada peningkatan dua kali lipat dibandingkan 2023, dan rawat inap itu ada peningkatan tiga kali lipat dibandingkan dengan 2023," sambungnya.
Kristiana mengatakan pasien rehabilitasi judi online dapat berobat menggunakan BPJS. Kristina mengatakan BPJS itu akan mengcover pasien rawat jalan maupun rawat inap.
"Ter-cover oleh BPJS, dirawat inap dan rawat jalan," ujarnya.
Kristiana mengatakan pasien judi online yang ingin berobat dapat meminta rujukan terlebih dulu dari rumah sakit di bawahnya.
Namun, kata dia, jika telah mengalami kecanduan yang cukup parah dapat langsung dirujuk ke RSCM.
"Jadi bisa dengan rujukan bahkan bisa juga datang sendiri ke sini, karena memang sudah kecanduan judi online, dan memang pusat tata laksananya memang ada di RSCM saat ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Kristiana menjelaskan penanganan pasien judi online melibatkan obat-obatan untuk mengurangi keinginan bermain. Selain itu, kata dia, juga ada psikoterapi yakni terapi kognitif untuk membantu pasien mengontrol bermain judi online.
"Juga karena ada kerusakan otak bagian depan, sehingga tidak bisa mengendalikan perilaku, maka ada modalitas terapi terkini namanya trans magnetic stimulation.
Jadi dialirkan gelombang elektromagnetik yang bisa mengaktifkan stop system di otak bagian depan, sehingga orang tersebut bisa mengendalikan perilakunya," paparnya.(*)