Bone, sorotkabar.com- Pengecer pupuk di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku tidak diberi jatah pupuk subsidi oleh distributor gegara beda pilihan di Pilkada Bone 2024.
Uang yang sudah disetor oleh penyalur ke distributor untuk jatah pupuk pun akan dikembalikan.
"Sudah hampir satu bulan disetop jatah pupukku karena beda pilihan. Tidak memang mau dikasih pupuk karena ada videoku na lihat nonton bareng debat menggunakan paslon lain," ujar warga Kecamatan Ajangale berinisial MS kamis (7/11/2024).
MS mengaku telah menyetorkan uang kepada distributor di Kecamatan Ajangale sebanyak Rp 20 juta pada Oktober 2024. Namun dia menyebut distributor berinisial HJL justru menolak dan akan mengembalikan uangnya.
"Rp 20 juta uang saya setor atau sebanyak 1 mobil truk pupuk itu sama HJL. Kemarin dia (distributor) menelepon, dia bilang tidak mau kasih ki pupuk, karena dilihat di salah satu paslon, dan mau na kasih kembali itu uang," katanya.
Dia mengaku heran atas sikap distributor tersebut. Padahal sebelumnya jatah pupuk subsidi dari distributor ke pengecer berjalan lancar.
"Seluruh pengecer semua ambil pupuk di HJL dan sudah lama kami ambil di sana. Mungkin karena politik dan beda pilihan langsung kami tidak mau na kasih pupuk," sambung MS.
Distributor Pupuk Kecamatan Ajangale inisial HJL sudah dikonfirmasi terkait tudingan itu namun belum merespons. Perwakilan PT Pupuk Indonesia, Syarifuddin juga belum menanggapi konfirmasi wartawan.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Bone Nurdin berdalih penyaluran pupuk bukan kewenangannya. Penyaluran pupuk oleh distributor diatur oleh Pupuk Indonesia.
"Itu kewenangan Pupuk Indonesia untuk distributor. Kita hanya merekomendasi," singkat Nurdin.(*)