Pekanbaru, sorotkabar.com – Pemerintah Provinsi Riau, melalui Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, M Job Kurniawan, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) nasional pengendalian inflasi yang diselenggarakan secara virtual di seluruh Indonesia.
Acara ini berlangsung di RCC Menara Lancang Kuning, Pekanbaru, Senin (28/10/2024), dan dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta Pusat. Rakor ini juga dihadiri jajaran pejabat tinggi madya dan pratama, serta gubernur, bupati, dan wali kota dari berbagai daerah yang terhubung secara virtual.
Provinsi Riau menunjukkan prestasi membanggakan dalam pengendalian inflasi, mencatatkan angka 1,38 persen dan menempati posisi kesepuluh terendah secara nasional. Capaian ini menunjukkan keberhasilan Riau dalam menjaga stabilitas harga barang dan jasa, yang dinilai lebih terkendali dibandingkan sejumlah provinsi lainnya di Indonesia.
“Pada prinsipnya, inflasi di Provinsi Riau masih terkendali, namun tetap harus kita awasi untuk menghindari lonjakan harga,” ujar Job Kurniawan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Riau mencatatkan deflasi selama empat bulan berturut-turut (Juli-September 2024), dengan penurunan harga sebesar 0,33 persen pada September 2024.
Deflasi ini menjadi indikator menurunnya tekanan inflasi, namun perlu diwaspadai karena dapat berdampak negatif pada produsen jika berlanjut terlalu dalam, yang membuat harga jual hasil produksi menurun drastis.
Meski inflasi yang rendah bisa menguntungkan konsumen, Job Kurniawan menegaskan pentingnya menjaga agar inflasi tidak melonjak di atas 3,5 persen, yang akan memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah.
Untuk menjaga keseimbangan ini, ia mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat, untuk bersama-sama menjaga kestabilan inflasi di Riau hingga akhir tahun.
“Kami berharap bulan depan inflasi bisa sedikit meningkat mendekati target 2,5 persen, plus-minus 1 persen. Kami akan terus memantau agar deflasi tidak terlalu dalam, sehingga harga tetap stabil dan menguntungkan baik produsen maupun konsumen. Terlebih lagi, mendekati Natal dan Tahun Baru, harga bahan pokok perlu dijaga agar tetap terjangkau,” pungkasnya.
Capaian ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah dan berbagai pihak dalam menjaga stabilitas ekonomi di Riau, terutama di tengah tantangan ekonomi nasional. (*)