Pertamina Sampaikan Maaf atas Keributan Kupon BBM di SPBU Lubuklinggau

Jumat, 18 Oktober 2024 | 21:47:00 WIB
Ilustrasi pengisian BBM. Foto: Freepik/freepik

Lubuklinggau, sorotkabar.com - Terjadi keributan antara petugas SPBU di Lubuklinggau dengan konsumen saat hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM). Keributan tersebut terjadi karena petugas melarang konsumen yang tidak memiliki kupon untuk mengisi BBM.

Pertamina Patra Niaga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh operator SPBU 24.316.182 Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Terkait kejadian di SPBU 24.316.182 Kota Lubuklinggau, Pertamina Patra Niaga meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh operator SPBU dan kita telah menginstruksikan pihak SPBU untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut kepada pihak konsumen," jelas Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan, Jumat (18/10/2024).

Sebagai informasi, penyaluran di SPBU 24.316.182 berjalan normal dan masyarakat dapat membeli BBM Non Subsidi di SPBU seperti biasa. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan distribusi Energi untuk masyarakat tetap aman dan tidak mengalami kendala.

Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih tentang berbagai layanan dan produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial warga yang hendak mengisi BBM di Lubuklinggau tidak diperbolehkan petugas karena tidak memiliki kupon. Akibatnya konsumen dan petugas tersebut terjadi cekcok.

Terlihat pelanggan bernama Aipi Gustori marah-marah sambil mempertanyakan kenapa harus menggunakan kupon ketika hendak mengisi salah satu jenis BBM. Petugas mengatakan jika mengisi BBM jenis itu harus menggunakan kupon.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau Meidholine mengatakan peristiwa tersebut merupakan salah paham. Namun, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu mengenai keluhan warga yang viral di media sosial itu.

"Mungkin petugasnya salah sebut atau miskomunikasi antara petugas dengan konsumen itu, mungkin maksudnya barcode tapi disebut kupon," ujar Meidholine.(*) 
 

Terkini