Banda Aceh,sorotkabar.com – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis mendalam bagi anak-anak serta remaja. Merespons situasi ini, BKKBN Aceh memprioritaskan program trauma healing guna memulihkan kondisi mental para pengungsi di titik-titik evakuasi.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, mengungkapkan bahwa stres pascabencana paling rentan dialami oleh kelompok usia muda di pengungsian. BKKBN Aceh bersama Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan komunitas Generasi Berencana (Genre) menggelar berbagai aktivitas psikososial untuk membantu warga.
“Di dalam kamp pengungsian, anak-anak terlihat sangat stres. Melalui permainan edukatif, pembagian balon, bola, dan aktivitas kebersamaan, kami berupaya mengembalikan senyum mereka. Meski sederhana, kegiatan ini krusial untuk mengurangi beban trauma mereka,” ujar Safrina, Minggu (21/12/2025).
Dalam penanganan dampak bencana ini, BKKBN Aceh mengandalkan kekuatan sekitar 800 PLKB yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, serta didukung lebih dari 22.000 kader di tingkat desa. Safrina mengapresiasi para petugas lapangan yang tetap bangkit membantu sesama meski rumah mereka sendiri turut terdampak banjir.
“Ibu hamil mendapatkan perhatian khusus. Kemarin saya pribadi mendampingi seorang ibu yang akan melahirkan untuk segera dirujuk ke rumah sakit guna memastikan persalinan aman,” ungkap Safrina.
Terkait logistik, bantuan yang disalurkan difokuskan pada kebutuhan mendesak seperti selimut, popok, dan makanan bayi siap saji. Untuk mempercepat distribusi, donasi juga dialihkan dalam bentuk tunai agar dapat dibelanjakan di daerah terdekat yang tidak terdampak, seperti Lhokseumawe dan Langsa.
“Trauma healing ini adalah upaya agar masyarakat, khususnya anak-anak, tidak kehilangan harapan. Kami ingin mereka tetap kuat dan percaya bahwa masa depan masih ada,” tutup Safrina.(*)