Jemaah Haji Malang Hilang di Makkah Sejak Mei, Keluarga Jalani Tes DNA

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:04:02 WIB
Asrama Haji Embarkasi Surabaya, tempat keluarga Sukardi menjalani tes DNA. (Beritasatu.com/Muhammad Nanda Andrianta)

Surabaya,sorotkabar.com - Sukardi, jemaah haji Indonesia asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang dilaporkan hilang di Makkah sejak 29 Mei 2025, hingga kini belum juga ditemukan atau diketahui keberadaannya. Lebih dari setengah tahun berlalu tanpa kepastian, keluarga akhirnya menempuh langkah lanjutan dengan menjalani tes DNA di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Selasa (16/12/2025).

Kedatangan keluarga Sukardi dibenarkan oleh Amin, anak ketiga Sukardi, yang memenuhi undangan tes DNA dari kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Malang. Tes tersebut dilakukan untuk memastikan apakah Sukardi termasuk salah satu jemaah haji yang ditemukan meninggal dunia tanpa identitas di Kota Suci Makkah.

Selama enam bulan terakhir, keluarga mengaku hidup dalam ketidakpastian. Sukardi yang telah lanjut usia dan memiliki riwayat demensia dilaporkan hilang saat pelaksanaan ibadah haji.

Pencarian telah dilakukan secara intensif oleh panitia penyelenggara ibadah baji (PPIH) Arab Saudi bersama perlindungan jemaah (Linjam) sejak puncak haji hingga seluruh jemaah Indonesia kembali ke Tanah Air, tetapi belum membuahkan hasil.

Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Malang, Abdul Salam membenarkan, pihaknya memfasilitasi tes DNA bagi ahli waris Sukardi sebagai bentuk ikhtiar lanjutan.

“Setelah kami dapat informasi dari Kementerian Haji dan Umrah tentang banyak jemaah yang ditemukan meninggal tanpa identitas di Makkah, kami langsung undang keluarga Sukardi yang diwakili Amin untuk tes DNA di klinik Asrama Haji Sukolilo,” ujarnya saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Selasa (16/12/2025).

Tes DNA tersebut dilakukan oleh tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri dengan metode pemeriksaan dental, yakni melalui pencocokan data mulut dan gigi.

Sementara itu, Mochammad Fairus, pembimbing jemaah haji kloter 79 dari KBIHU Walisongo Kepanjen Malang mengungkapkan, Sukardi sempat mengalami kejadian serupa sebelum berangkat ke Arab Saudi.

“Saat masih di Asrama Haji Sukolilo, dia sudah sempat hilang, tetapi berhasil ditemukan. Namun, di Makkah, dia meninggalkan hotel dua hari setelah tiba dengan memakai baju batik dan membawa tas. Sampai sekarang belum ditemukan,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sukardi dinyatakan hilang di Makkah sejak 29 Mei 2025. Berbagai upaya pencarian telah dilakukan, tetapi hingga kini keberadaan jemaah haji tersebut masih menjadi tanda tanya, sehingga tes DNA menjadi harapan terakhir keluarga untuk memperoleh kepastian.(*)

Halaman :

Terkini