Jakarta,sorotkabar.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menargetkan nilai tukar rupiah dapat dijaga pada kisaran Rp 16.400-Rp 16.500 per dolar AS pada 2026.
“Kami akan menjaga stabilitas nilai tukar dan mengarahkan rata-rata kurs rupiah di sekitar Rp 16.500 per dolar AS, bahkan bisa mencapai Rp 16.400 tahun depan,” ujar Perry dalam Talkshow BI Bersama Masyarakat (BIRAMA) 2025, Selasa (2/12/2025).
Selain nilai tukar, Perry juga optimistis ekonomi Indonesia pada 2026 dapat tumbuh di kisaran 5,3%-5,4%, dengan inflasi diproyeksikan terjaga di 2,5%.
Ia membandingkan bahwa proyeksi pertumbuhan Indonesia masih lebih baik dibandingkan sejumlah negara besar, seperti China yang diperkirakan tumbuh 4,6%, Eropa 1,7%, dan India yang melambat meski tetap lebih tinggi dari Indonesia.
Pada perdagangan Selasa siang, rupiah tercatat menguat seiring melemahnya sektor manufaktur AS. Data Bloomberg menunjukkan rupiah naik 39 poin (0,23%) ke posisi Rp 16.624 per dolar AS.
Menurut analis Doo Financial Futures Lukman Leong kontraksi manufaktur AS memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat lebih lanjut.
“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih tertekan setelah data manufaktur menunjukkan kontraksi lebih besar dari perkiraan,” pungkasnya.(*)