Kuala Lumpur,sorotkabar.com – ASEAN semakin memantapkan langkah menuju ASEAN Community Vision 2045 dengan menjadikan digitalisasi layanan kesehatan sebagai prioritas strategis.
Upaya memperkuat ketahanan sistem kesehatan regional kini dipacu melalui kolaborasi antarpemerintah yang lebih terarah dan berbasis inovasi teknologi.
Dalam rangka mendorong agenda tersebut, ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC) dan Pijar Foundation menyerahkan rekomendasi kebijakan kepada perwakilan Senior Officials Meeting on Health Development (SOMHD) Malaysia, Maheshwara Rao di Kuala Lumpur.
Rekomendasi ini diposisikan sebagai masukan penting bagi penyusunan ASEAN Post-2025 Health Development Agenda (APHDA). Malaysia saat ini memimpin pilar kesehatan ASEAN untuk periode 2025–2026.
Pemanfaatan teknologi digital dinilai Maheshwara Rao membuka peluang besar untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih merata di seluruh kawasan.
“Dampak digital health hanya akan terasa apabila masyarakat ikut berperan sejak tahap perencanaan. Dengan menempatkan kebutuhan pengguna sebagai inti inovasi, kita tidak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga mendorong kemajuan bersama,” ujar Maheshwara dalam keterangannya, Jummat (21/11/2025).
Lebih lanjut Direktur Eksekutif Pijar Foundation Cazadira Fediva Tamzil menegaskan sektor kesehatan merupakan pilar penting bagi ketahanan kawasan.
“ASEAN tidak bisa maju tanpa masyarakat yang sehat. Melalui global future fellows, kami berupaya melahirkan pemimpin yang mampu menjembatani dunia kesehatan, teknologi, dan kebijakan.
Kapasitas kawasan diperkuat melalui pusat pembelajaran, scorecard kesiapan, serta kerangka pengembangan talenta kesehatan digital,” kata Tamzil.
Proses penyusunan rekomendasi dilakukan secara kolaboratif oleh para fellows yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja, Filipina, hingga Timor-Leste.
Selama enam bulan, mereka mengadakan observasi lintas negara, berdialog dengan para ahli, serta memetakan peluang memperkuat ekosistem digital health di ASEAN.
ASEAN BAC menilai langkah ini sebagai contoh nyata kontribusi sektor swasta dalam membentuk arah masa depan kesehatan kawasan.
Executive Director ASEAN BAC Rifki Weno mengungkapkan optimisme kolaborasi ini dapat menjadi rujukan baru dalam pengembangan sistem kesehatan regional.
“Sinergi lintas sektor adalah modal terbesar kita. Dengan inovasi yang tepat sasaran dan kemitraan yang berkelanjutan, ASEAN memiliki potensi kuat untuk memimpin transformasi kesehatan digital,” ujar Rifki.(*)