Rupiah di Prediksi Konsolidasi, Pasar Cermati Data Neraca Pembayaran

Kamis, 20 November 2025 | 22:32:42 WIB
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/pri.

Jakarta,sorotkabar.com - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah bergerak konsolidasi di tengah pelaku pasar mencermati data neraca pembayaran domestik periode kuartal III-2025.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Kamis, bergerak melemah 25 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.733 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.708 per dolar AS.

“Rupiah diproyeksikan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.675- 16.775 per dolar AS,” ujar Josua saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) akan merilis data neraca pembayaran periode kuartal III-2025, termasuk di dalamnya transaksi berjalan.

Josua memperkirakan transaksi berjalan mencapai surplus 2,93 miliar dolar AS (0,79 persen dari PDB) per kuartal III-2025, dari sebelumnya defisit 3,01 miliar dolar AS (-0,84 persen dari PDB) pada kuartal sebelumnya, didukung oleh lonjakan surplus perdagangan barang.

Dari mancanegara, The Bureau of Labor Statistics (BLS) AS mengonfirmasi bahwa data ketenagakerjaan AS periode November 2025 akan dipublikasikan pada 16 Desember 2025, atau sekitar seminggu setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) periode Desember 2025.

“Yang menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed mungkin akan mengambil sikap yang lebih hati-hati karena tidak adanya data ekonomi,” ujar Josua.

Di sisi lain, FOMC Minutes menunjukkan bahwa beberapa anggota FOMC mendukung mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) hingga sisa tahun 2025, setelah pemangkasan pada Oktober 2025, dan menambah ketidakpastian atas arah kebijakan The Fed pada Desember 2025.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada hari ini juga menguat di level Rp16.732 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.760 per dolar AS.(*) 
 

Terkini