Operasi Antinarkoba di Laut Lepas, Tentara AS Serang Kapal Penyelundup hingga Tewaskan Dua Orang

Kamis, 06 November 2025 | 20:39:16 WIB
Ilustrasi kapal tenggelam (net)

Jakarta,sorotkabar.com – Amerika Serikat kembali menunjukkan sikap tegas dalam perang melawan peredaran narkoba.

Tentara AS menyerang sebuah kapal yang diduga kuat membawa narkoba di wilayah timur Samudra Pasifik, Selasa (4/11/2025). Dua orang dilaporkan tewas dalam operasi tersebut.

Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengonfirmasi serangan itu melalui unggahan di media sosialnya. Ia menyebut kapal tersebut terlibat dalam penyelundupan narkoba yang melintasi rute perdagangan ilegal.

“Intelijen kami memastikan kapal itu membawa narkoba dan melintasi jalur ilegal di perairan internasional timur Samudra Pasifik,” tulis Hegseth di akun X miliknya.

Menurutnya, operasi tersebut merupakan bagian dari kampanye besar untuk menghentikan arus masuk narkoba ke Amerika Serikat. “Kami akan menemukan dan menghancurkan setiap kapal yang berusaha menyelundupkan narkoba untuk meracuni warga kami. Melindungi tanah air adalah prioritas utama kami,” tegasnya.

Serangan ini menambah daftar panjang aksi militer laut AS dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan data Departemen Pertahanan, sedikitnya 17 kapal telah dihancurkan dalam serangkaian operasi antinarkoba di wilayah Pasifik dan Karibia.

Langkah agresif tersebut menjadi bagian dari strategi “Maritime Shield”, operasi gabungan antara Angkatan Laut dan Garda Pantai AS yang menargetkan jaringan penyelundupan lintas negara. Wilayah perairan timur Pasifik selama ini dikenal sebagai jalur favorit bagi kartel narkoba Amerika Latin untuk mengirim barang haram ke Amerika Utara.

Meski berhasil menekan aktivitas penyelundupan, operasi semacam ini kerap menuai sorotan dari aktivis kemanusiaan yang menilai penggunaan kekuatan militer berisiko menimbulkan korban sipil di laut lepas. Namun, bagi Pentagon, keputusan itu dianggap perlu untuk menegaskan dominasi keamanan laut AS.

“Tidak ada kompromi bagi siapa pun yang mencoba memasukkan racun ke negeri ini,” ujar Hegseth dalam pernyataan resminya.(*) 
 

Terkini