PDIP Soroti IKN Setahun Pemerintah Prabowo

Minggu, 19 Oktober 2025 | 23:19:13 WIB
Andreas Hugo Pareira. (Ambrosius Ardin/detikBali)

Jakarta, sorotkabar.com - Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira memberikan sejumlah catatan untuk satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Andreas menyinggung soal Asta Cita hingga pembantu Prabowo di kabinet.

"Setahun pemerintahan Prabowo, masa evaluasi yang berat. Prabowo mulai memasuki masa kampanye Pilpres 2024 dengan janji melanjutkan pemerintahan Jokowi. Dalam perjalanan selama setahun pemerintahan; ternyata memadukan janji kampanye dengan ide dasar Asta Cita yang merupakan program prioritasnya ternyata tidak mudah," kata Andreas kepada wartawan, Minggu (19/10/2025).

Andreas juga menyoroti arah peruntukan Ibu Kota Nusantara (IKN). Mengenai IKN ini, Prabowo mengeluarkan Perpres Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, yang di dalamnya tertuang IKN menjadi Ibu Kota Politik pada 2028.

"IKN perlu direvisi dan belum jelas arah peruntukannya, pengelolaan aset strategis negara beralih dari BUMN ke Danantara akibat salah urus di BUMN, PSN menuai protes, KA-Cepat Whoosh meninggalkan utang pembayaran yang menjadi beban APBN," kata dia.

Andreas melihat Prabowo selama satu tahun pemerintahannya fokus pada program prioritas sambil merevisi program pendahulunya Presiden ke-7 RI Jokowi yang tidak efisien. Dia juga menyinggung pembantu 'titipan' Jokowi di pemerintahan.

"Sementara Prabowo sendiri perlu memfokuskan program-program prioritasnya; MBG, Danantara, Koperasi Merah Putih sambil merevisi program-program Jokowi yang inefisien.

Belum lagi sebagian pembantu-pembantu 'titipan' Jokowi di pemerintahan Prabowo yang masih berloyalitas ganda," jelasnya.

"Situasi setahun ini merupakan masa evaluasi yang tidak mudah untuk beralih memfokuskan program pemerintahan Prabowo agar segera bisa mengakselerasi program-program prioritas andalannya," ucap dia.

Mengenai program MBG, kata Andreas, pemerintah harus terus bekerja keras. Dia berharap MBG bisa berguna bagi anak-anak untuk pemenuhan gizi.

"Saya kira tersebut sudah dan ke depan tetap harus secara berkesinambungan dievaluasi, baik yang menyangkut proses implementasi program maupun output dari program, sehingga berhasil guna bagi anak-anak penerima manfaat MBG ini," tutur dia.

Lebih lanjut, Andreas juga menyinggung soal hukum dan pemberantasan korupsi. Dia menilai ketegasan Prabowo dalam pemberantasan korupsi dan penegakan hukum akan menjadi perhatian publik.

"Ketegasan dan konsistensi Prabowo dalam menjalankan ide-ide besarnya termasuk pemberantasan korupsi, reformasi kepolisian akan menjadi catatan perhatian publik pada masa yang akan datang menuju 2029," tutur Andreas.(*) 

Terkini