ANAMBAS, sorotkabar.com – Akibat cuaca buruk, satu unit pompong atau motor kayu milik nelayan asal Teluk Buluh, Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, tenggelam di perairan Anambas pada 18 September 2024.
Insiden tersebut terjadi di titik koordinat 05°01.760'N – 105°57.199'E. Pompong yang dinakhodai oleh Karnalim (39) ini membawa dua rekannya, Ismail (41) dan Andi (27).
Ketiga nelayan berhasil selamat berkat evakuasi yang dilakukan oleh crew Kapal Ops Astrid dari perusahaan Star Energy.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas, Dedi Syahputra, membenarkan peristiwa tersebut saat dikonfirmasi pada Kamis, 19 September 2024.
“Iya benar, kami baru saja menerima informasi dari humas Star Energy bahwa satu unit pompong berhasil mereka evakuasi. Alhamdulillah, ketiga nelayan tersebut dalam kondisi selamat,” ujar Dedi.
Berdasarkan laporan yang diterima, pada pukul 19.00 WIB, Rabu, 18 September 2024 crew Kapal Ops Astrid melihat perahu nelayan mendekat dan meminta izin untuk tambat di buritan kapal sementara guna memperbaiki perahu yang bocor. Sekitar pukul 19.30 WIB, perahu berhasil tambat di kapal.
Namun, pada Kamis, 19 September 2024 sekitar pukul 05.00 WIB, perahu nelayan kembali mendekat dan meminta bantuan evakuasi.
Crew kapal segera mengirimkan jaket pelampung untuk proses penyelamatan. Ketiga nelayan berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
“Kami berterima kasih kepada Star Energy yang telah membantu nelayan kami di tengah kesulitan,” ucap Dedi.
Karnalim, selaku korban, menjelaskan bahwa peristiwa tenggelamnya pompong disebabkan oleh cuaca buruk.
"Angin kuat disertai ombak besar membuat perahu kami bocor," ujarnya saat dihubungi.
Karnalim dan rekannya dijadwalkan akan dipulangkan ke Palmatak pada Jumat, 20 September 2024, dan diperkirakan tiba pada Sabtu, 21 September 2024.
Pompong yang mereka bawa diketahui milik salah satu warga Teluk Buluh, Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan. Ketiganya kini dalam kondisi selamat dan sehat.(*)