Samarinda,sorotkabar.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur tengah melakukan sejumlah strategi untuk mengatasi kekurangan dan meningkatkan kompetensi guru di Sekolah Luar Biasa atau guru khusus bagi anak disabilitas.
"Solusi kami sekarang memang paling tidak mendorong mereka untuk kuliah lagi secara khusus melalui program pendidikan Gratispol," kata Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Kaltim Armin, saat ditemui di Samarinda, Jumat.
Menurut dia, pihaknya menyiapkan beasiswa penuh bagi calon guru SLB melalui kerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki program studi relevan.
Saat ini kata dia, Disdikbud Kaltim sedang menjajaki kolaborasi dengan universitas seperti Universitas Negeri Surabaya (UNESA) untuk membuka kelas khusus di daerah.
Langkah yang lebih strategis adalah mendorong adanya kebijakan afirmasi melalui Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan yang baru.
Armin menjelaskan kebijakan afirmasi ini akan diprioritaskan bagi guru SLB, guru di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta guru produktif di sekolah kejuruan.
Kebijakan tersebut dapat berupa pemberian insentif tambahan atau pengangkatan sebagai tenaga honorer untuk menarik minat para pendidik.
Menurutnya, tantangan mengajar siswa berkebutuhan khusus dan bertugas di daerah 3T memerlukan perhatian lebih dari pemerintah.
"Usulan ini telah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim dan mendapat respons positif untuk dimasukkan dalam rancangan perda," ungkap Armin.
Selain pemenuhan formasi, Disdikbud Kaltim juga fokus pada peningkatan kapasitas guru yang ada, salah satunya melalui lokakarya pembuatan multimedia pembelajaran interaktif bagi guru SLB dan sekolah inklusif.
"Upaya komprehensif ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan tenaga pendidik yang berkualitas dan berkomitmen untuk melayani peserta didik berkebutuhan khusus di seluruh Kaltim," demikian Armin.(*)