Indonesia Bisa Saingi Pertumbuhan Ekonomi Vietnam jika PPN Turun

Kamis, 16 Oktober 2025 | 22:47:45 WIB
Penurunan tarif PPN ke 9% bisa memperkuat daya saing Indonesia dan mendorong konsumsi rumah tangga. (Berita Satu Photo/Joanito De Saojoao)

Jakarta,sorotkabar.com - Founder & Chairman Affiliation Global Retail Association (AGRA) Roy N Mandey menilai kebijakan penurunan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dapat memperkuat posisi daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara, terutama terhadap Vietnam yang kini mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

Menurut Roy, kebijakan fiskal yang menurunkan PPN ke bawah 105, idealnya sekitar 9%, bisa menjadi stimulus nyata bagi konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jika pemerintah mampu membuat terobosan ke 9% tentu sangat baik. Ini akan menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah berpihak pada pasar dan konsumsi domestik,” ujar Roy dalam program Investor Market Today, Kamis (16/10/2025).

Ia menjelaskan, tarif PPN Indonesia saat ini berada di level 11 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura (9%), Vietnam (7-8%), dan Thailand (7%).

Dengan menurunkan tarif tersebut, Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi dan investasi sekaligus menyaingi momentum pertumbuhan ekonomi Vietnam yang mencapai 7,89% tahun lalu.

Roy menegaskan bahwa kebijakan ini bukan langkah populis, melainkan strategi solutif untuk memperkuat daya beli masyarakat serta mendorong sektor ritel yang menjadi tulang punggung ekonomi domestik.

“Masalah utama ekonomi kita bukan pada sisi produksi, tetapi pada daya beli. Ketika konsumsi naik, seluruh roda ekonomi akan bergerak,” pungkasnya.(*) 
 

Terkini