Pemerintahan AS Shutdown, Trump dan Kongres Saling Menyalahkan

Rabu, 01 Oktober 2025 | 19:49:20 WIB
Gedung Capitol terlihat saat senja ketika anggota Kongres dari Partai Demokrat dan Republik saling menyalahkan dengan marah dan menolak untuk mengubah pendirian mereka tentang pendanaan pemerintah, di Washington, Selasa, 30 September 2025. (AP/AP)

Washington,sorotkabar.com –  Pemerintah Amerika Serikat resmi tutup mulai Rabu (1/10/2025), setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran. 

Penutupan ini menjadi yang pertama dalam hampir tujuh tahun, menyusul kebuntuan antara Partai Republik dan Demokrat terkait perawatan kesehatan dalam rancangan anggaran.

Pada Selasa (30/9/2025), Senat yang dikuasai Partai Republik gagal mengumpulkan 60 suara yang dibutuhkan untuk meloloskan Resolusi Berkelanjutan (CR) guna mencegah penutupan pemerintah. Rancangan itu hanya meraih 55 suara mendukung dan 45 menolak.

Kebuntuan semakin sulit diatasi karena kedua partai menolak berkompromi. Partai Demokrat menuntut perpanjangan subsidi asuransi kesehatan di bawah Affordable Care Act (ACA), sementara Partai Republik menilai isu itu harus dibahas terpisah dari anggaran.

Akibatnya, sejak pukul 00.00 waktu setempat, lembaga-lembaga federal AS hanya dapat menjalankan fungsi esensial, seperti penegakan hukum dan keamanan nasional. Sekitar 750.000 pegawai federal diperkirakan dirumahkan sementara tanpa kepastian gaji hingga pemerintah dibuka kembali.

Ketua DPR Mike Johnson menyebut penutupan ini “tak terelakkan,” sementara Wakil Presiden JD Vance menuding Demokrat sebagai pihak yang menghambat. Sebaliknya, Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer menyalahkan Partai Republik karena menolak memperpanjang subsidi ACA.

Pertemuan Presiden Donald Trump dengan para pemimpin Kongres pada 29 September juga gagal menghasilkan kesepakatan. Trump bahkan memperingatkan potensi pemangkasan besar-besaran personel federal melalui rencana pengurangan kekuatan (RIF).

Penutupan pemerintahan AS bukan hal baru. Sejak 1981, sudah terjadi 15 kali shutdown, sebagian besar hanya berlangsung 1–2 hari. Namun, yang terpanjang terjadi pada 2018–2019 saat pemerintahan Trump, berlangsung 35 hari dan menyebabkan 340.000 pegawai federal menganggur sementara.

Menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO), penutupan kali ini bisa merugikan ekonomi AS hingga miliaran dolar, bergantung pada durasi dan respons pemerintah.(*) 
 

Terkini