Jakarta,sorotkabar.com – Posisi Pengurus Besar Tinju Indonesia (PERBATI) pimpinan Ray Zulham Farras Nugraha semakin berkibar. Hal ini bisa dilihat dari website resmi www.seagames2025.org terkait Technical Hand Book (THB) cabang olahraga tinju SEA Games Thailand 2025.
Dalam THB tersebut tercantum nama Presiden Word Boxing (WB) Boris van der Vorst dan Presiden Asian Boxing sekaligus Presiden Thailand Boxing Association (TBA) Pitchai Chunhavajira.
Keberadaan WB dan AB dalam THB itu sekaligus memastikan bahwa hanya petinju dan ofisial Timnas Tinju Indonesia sudah melalu Tim Review Kemenpora yang mendapatkan rekomendasi dari PERBATI yang bisa didaftarkan melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) untuk tampil pada peseta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara tersebut.
“Adanya WB dan AB dalam THB SEA Games 2025 itu sebagai bukti bahwa PERBATI yang mendapatkan pengakuan. Sah, PERBATI yang bisa memberikan rekomendasi terhadap petinju dan ofisial Timnas Tinju Indonesia yang akan didaftarkan melalui NOC Indonesia,” kata Wasit/juri Olimpiade Tokyo 2021 dan Olimpiade Paris 2024, Muhamad Arisa Pohan atau yang akrab disapa Boy Pohan di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Dalam THB itu cabang olahraga tinju memperebutkan 17 medali emas dengan mempertandingkan 9 kelas putra dan 8 kelas putri. Pertandingan tinju akan digelar di Thailand Internastional Trainning Centre, Bangkok, Thailand, 10-19 Desember 2025.
Tidak hanya itu saja, PERBATI yang sudah resmi menjadi anggota NOC Indonesia dan WB dan AB tersebut bisa mengirimkan petinju Indonesia yang bakal tampil di Asian Games Nagoya 2026 dan babak kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028 serta kalender single event resmi AB dan WB.
Kini, PERBATI harus menjawab tantangan berat untuk bisa membangkitkan tinju amatir Indonesia yang sudah 20 tahun tidak mengirimkan wakilnya pada Olimpiade. Terakhir, Indonesia mengirimkan petinju Bonyx Saweho di Olimpiade Athena 2004.
Di era keemasannya,Indonesia pernah melahirkan Ferry Moniaga yang merupakan juara Asia 1980 dan peringkat 5 Olimpiade Munich 1972, Frans Van Bronkhorst (Juara Asia di Bangkok 1973), Wiem Gommies (Medali Emas Asian Games Bangkok 1970, Juara Asia di Teheran 1971, Medali Emas Asian Games Bangkok 1978), Pino Bahari (Medali emas Asian Games Beijing 1990), Albert Papilaya (Perempatfinalis Olimpiade Barcelona 1992 ), dan La Paene Masara (Perempatfinalis Olimpiade Atlanta 1996).(*)