TelukKuantan,sorotkabar.com - Budaya Pacu Jalur Kuansing, kini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, namun juga mengundang wisatawan domestik dan mancanegara.
Pada perhelatan puncak pelaksanaan Pacu Jalur, ratusan ribu orang datang ke Kuansing, untuk menyaksikan langsung budaya ratusan tahun ini di Arena Tepian Narosa Telukkuantan.
Mereka berkumpul di Gelanggang Narosa, tentunya menghasikan sejumlah sampah bekas dari belanja serta para pedagang yang berjualan. Hal ini sudah menjadi langganan setiap tahunnya.
Sedikitnya dari pelaksanaan tradisi akbar ini, sampah yang dihasilkan mencapai seribu ton selama 5 hari penyelenggaraan, baik itu sampah plastik, botol minuman, kertas dan lain sebagainya.
"Lebih kurang 1.000 ton, Adinda," ujar Kadis DLH Kuansing, Deflides Gusni, saat dikonfirmasi terkait sampah yang dihasilkan selama Pacu Jalur.
Perhitungan ini, ia rinci berdasarkan jumlah pengunjung perhari pelaksanaan Pacu Jalur, dengan perkiraan 500 ribu pengunjung perharinya, setiap satu orang menghasilkan 0,4 kg sampah.
Dengan cara hitungan 500 ribu x 5 x 0,4 kg bagi 1000 maka menghasilkan 1000 ton sampah selama Festival Pacu Jalur.
"Itu cara kami menghitung sampah yang dihasilkan selama 5 hari Pacu Jalur," sebut Deflides Gusni, Senin (25/8/2025).
Untuk membersihkan sampah yang berserakan di Kota Telukkuantan, Senin pagi seluruh ASN dikerahkan bergotong royong membersihkan sisa-sisa yang berserakan.
Gotong royong ini, dipimpin langsung Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, MM yang tidak hanya memberikan instruksi, melainkan turun tangan langsung ikut serta membersihakn sampah yang berserakan di seputaran arena dan semua titik Kota Telukkuantan.
Langkah ini, bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menjaga kebersihan Kota supaya kembali bersih dan indah dipandang mata.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, bersih-bersih Kota Talukkuantan pasca helat akbar Pacu Jalur ini baru akan tuntas setelah tiga hari berjibaku, melibatnya banyak pihak.(*)