Serang,sorotkabar.com - Di tengah banyaknya keluhan akan kualitas rumah subsidi, sebuah perumahan di Banten berhasil mencuri perhatian pemerintah dan lembaga internasional.
Sebanyak 10 unit Perumahan Mulia Gading Kencana menjadi percontohan Indonesia Green and Affordable Housing Program (IGAHP) pertama dengan standar internasional, melebihi ekspektasi rumah subsidi pada umumnya, termasuk desain tahan gempa dan ramah lingkungan.
Perumahan yang dikembangkan oleh PT Infinity Triniti Jaya pimpinan Samuel S. Huang, disebut oleh Dirjen Tata Kelola dan Pengendalian Risiko (TKPR) Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Azis Andriansyah, sebagai contoh pengembang yang bertanggung jawab.
Menurut Samuel S Huang, 10 unit rumah subsidi ini tidak hanya mengikuti standar nasional, tetapi juga berkolaborasi dengan lembaga internasional Build Change untuk menjadi proyek percontohan.
Dia menuturkan, masing-masing unit memiliki fondasi yang dirancang dengan jarak "sengkang" lebih rapat (10 cm) dibandingkan standar biasa (15 cm), serta lebih dalam dan lebar untuk meningkatkan ketahanan terhadap gempa.
Seluruh 10 unit rumah ini dijadwalkan tuntas pembangunannya pada akhir Desember 2025. Sementara secara keseluruhan dari total 420 unit Perumahan Mulia Gading Kencana merupakan bangunan hijau bersertifikat utama dengan standar Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Dengan kata lain, Perumahan Mulia Gading Kencana menjadi yang pertama di Indonesia mendapatkan Sertifikat Bangunan Gedung Hijau dengan predikat Utama.
Hal ini dicapai melalui penggunaan material lokal sekitar 40 persen dari dalam negeri, sistem ventilasi dan pencahayaan alami yang optimal, penggunaan lampu hemat energi, serta penambahan vegetasi dan pengelolaan sampah yang terpadu.
Selain itu, ketinggian plafon juga dirancang mencapai 3,5 meter, memberikan sirkulasi udara lebih baik dan kesan lapang, jauh di atas standar rumah subsidi pada umumnya. "Kami mengusung konsep arsitektur Skandinavia yang modern, membuat tampilan rumah subsidi ini mirip dengan rumah komersial," ujar Samuel kepada Kompas.com, Sabtu (23/8/2025).(*)