Tunggal dan Ganda Putra Jadi Andalan di Indonesia Open, Fajar/Rian Siap Wujudkan Target

Tunggal dan Ganda Putra Jadi Andalan di Indonesia Open, Fajar/Rian Siap Wujudkan Target
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto mengembalikan kok ke arah ganda putra Malaysia Man Wei Chong dan Kai Wun Tee pada final Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (26/1/2025). Republika/E

Jakarta,sorotkabar.com - Tunggal putra dan ganda putra menjadi andalan PP PBSI dalam Indonesia Open 2025 dengan target minimal satu gelar juara turnamen BWF World Tour Super 1.000 itu.

"Namun, sektor lainnya kami harapkan bisa memberikan kejutan," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Ricky Subagja di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Indonesia Open digelar pada 3-8 Juni di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Sejak terakhir kali menjuarai Indonesia Open pada 2021 melalui ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, belum ada wakil Indonesia yang naik podium juara turnamen ini.

Pada edisi terakhir tahun lalu, pencapaian terbaik Indonesia adalah mencapai semifinal yang dibuat ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani.

"Persiapan yang optimal menghadapi Indonesia Open, ditambah dengan penampilan bagus di Piala Sudirman serta dukungan penuh dari masyarakat karena bermain di kandang sendiri, membuat saya yakin para atlet bisa tampil maksimal," kata Ricky.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyatakan kesiapannya untuk bisa mengembalikan kejayaan Merah Putih, khususnya ganda putra.

"Kalau bicara masalah target, semua pemain pasti ingin yang terbaik yaitu juara. Saya dan Rian di Indonesia Open paling bagus baru sampai semifinal, jadi ada target pribadi untuk bisa meraih hasil maksimal meskipun tak mudah," kata Fajar.

Fajar/Rian belum pernah merasakan podium tertinggi di turnamen bergengsi tersebut. Pencapaian terbaiknya adalah semifinal pada edisi 2017 ketika berlabel Super Series Premier dan 2018 Super 1.000.

Pada 2018, langkah mereka terhenti di babak empat besar setelah kalah dari Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan skor 21-13, 21-10.

Sementara tahun lalu, mereka harus tersingkir di babak pertama setelah kalah dari wakil Merah Putih Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dengan skor 14-21, 17-21.

Fajar mengatakan, persaingan di sektor ganda putra saat ini sangat merata, sehingga dibutuhkan kerja keras, konsistensi, serta dukungan tim untuk mencapai hasil terbaik.

"Ganda putra itu sekarang merata. Kami ingin target maksimal, tapi tentu harus ada usaha dari kami dan seluruh tim agar bisa melangkah sejauh mungkin," ujarnya.

Fajar juga mengajak para penggemar bulu tangkis untuk memenuhi tribune Istora demi memberikan dukungan langsung kepada para atlet nasional. Menurutnya, kehadiran penonton akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain di lapangan.

"Dengan harga tiket yang terjangkau, saya berharap para pecinta bulu tangkis bisa datang langsung dan mendukung atlet di Istora. Itu sangat memengaruhi mental kami di lapangan. Yang pasti, semua atlet ingin menang dan juara, dan kami akan berusaha untuk itu," katanya.

Indonesia Open 2025 menjadi salah satu turnamen bergengsi dalam kalender BWF, dengan total hadiah sebesar 1,45 juta dolar AS (sekitar Rp 23,9 miliar).

Tanpa Ginting

Indonesia dipastikan tanpa tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting di Indonesia Open 2025 karena cedera. Meski demikian, ia menyatakan akan tetap hadir memberikan dukungan ke Istora.

"Ya pasti ingin menyaksikan langsung seperti di Malaysia Masters, kemarin, yang beberapa kali nonton juga," kata Ginting di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu.

Ginting absen karena cedera tulang rawan dan peradangan otot pada bahu kanan yang belum sepenuhnya pulih sejak persiapan menuju Olimpiade Paris 2024. Pada awal 2025, Ginting sempat tampil dalam Malaysia Open pada 7-12 Januari, tapi terpaksa menepi setelah kondisinya belum memungkinkan menjalani kompetisi penuh.

Ginting sempat menargetkan kembali masuk lapangan dalam All England 2025 pada 11-16 Maret, tetapi kembali gagal karena cederanya kambuh.

"Progress-nya cukup baik. Tapi karena belum terbiasa dilatih penuh, masih ada rasa tidak nyaman meskipun tidak sakit," ujar peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu.

Ia menargetkan dapat kembali bertanding pada Juli 2025, dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi fisik yang terus dimonitor tim pelatih dan medis.

“Tapi lihat juga kondisinya, memang udah siap apa belum. Jadi tidak mau terlalu buru-buru juga, takutnya yang harusnya tinggal sedikit lagi malah mundur lagi. Jadi saya harus terus pantau kondisi,” ujar Ginting.

Selama masa pemulihan, Ginting tetap menjalani latihan dengan intensitas terbatas, tapi belum sepenuhnya menggunakan tangan kanannya untuk pukulan.

"Jadi footwork-nya dilatih sambil penanganan, rehat tangannya pelan-pelan. Nanti kalau sudah kuat dan sakitnya hilang, pelan-pelan mulai pakai raket lagi," katanya.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah menyetujui permohonan protection ranking untuk Ginting, yang berlaku selama tiga bulan, mulai 25 Maret hingga 24 Juni 2025, dengan jumlah 50.155 poin.

Dengan absennya Ginting, PBSI mengandalkan Jonatan Christie dan Alwi Farhan di sektor tunggal putra. Alwi menyatakan, akan mempersiapkan diri sebaik mungkin dan berusaha semaksimal mungkin saat turun ke lapangan.

Alwi mendapatkan kesempatan tampil di Piala Sudirman 2025 dan menunjukkan aksi positif. Ia menaklukkan tunggal putra peringkat tiga BWF Anders Antonsen.

"Alhamdulillah saya setidaknya bisa mengeluarkan apa yang sudah saya latih beberapa bulan ini.

Pastinya ke depannya saya akan mempunyai target-target yang baru lagi, dan Insya Allah saya akan bisa mengeluarkan apa yang saya punya ke depannya," kata Alwi.

Menurut Alwi, kekurangannya masih pada konsistensi. Ia akan berusaha untuk terus memperbaiki kekurangan-kekurangnnya demi mencapai prestasi lebih baik lagi.

Di Indonesia Open nanti, Alwi berharap menghadapi seniornya Jonatan Christie pada babak-babak akhir. Alwi menyebut Jonatan sebagai idolanya sejak masa kecilnya.

"Kalau keinginan, ya semoga di babak-babak yang agak jauh. Inginnya ketemu Jonatan sih," kata Alwi.

Alwi dipastikan masuk daftar peserta Indonesia Open 2025 setelah menembus peringkat 30 besar BWF.

"Karena, ya, sudah menjadi orang yang saya lihat sejak kecil. Kemarin saya juga cukup senang dan bangga, karena orang yang dulu saya lihat di TV bisa menjadi orang yang bisa ngasih tahu saya secara dekat," ujar Alwi.

Apabila pertemuan dengan Jonatan benar-benar terjadi, Alwi tidak mempersoalkan soal dukungan penonton yang kemungkinan terbagi.

"Ya, terserah saja (mau dukung siapa). Yang penting kami di lapangan memberikan yang terbaik," ujarnya.

Meski menghadapi Jonatan bisa menjadi sorotan, Alwi menegaskan ia tidak memandang pertemuan itu sebagai ajang pembuktian diri.

"Tidak terlalu memikirkan ke arah sana. Maksudnya lebih ingin merasakan dan berbagi pengalaman.

Bukan berarti dendam sama Koh Jonatan. Bukan. Hanya ingin merasakan bermain lawan beliau seperti apa," kata Alwi.(*) 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index