103 Warga Rohingya Dievakuasi dari Kampar ke Rudenim Pekanbaru, 79 Orang Kabur

103 Warga Rohingya Dievakuasi dari Kampar ke Rudenim Pekanbaru, 79 Orang Kabur
Pengungsi Rohingya Dievakuasi dari Kampar ke Rudenim Pekanbaru

Bangkinang,sorotkabar.com - Setelah tiga hari menuai polemik di tengah masyarakat Kabupaten Kampar, akhirnya para pengungsi Rohingya dievakuasi ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Selasa (25/2/2025) sore.

Hanya saja, penanganan pengungsi asal negara asing ini masih menyisakan masalah. Dari 182 orang yang berhasil didata sebelumnya di tempat penampungan di sebuah rumah toko (ruko) di Desa Batubelah, Kecamatan Kampar, tidak semuanya berhasil dievakuasi ke Pekanbaru karena sebanyak 79 kabur dari tempat penampungan, atau hanya 103 orang yang berhasil dibawa ke Rudenim Pekanbaru Selasa (25/2/2025).

Berbagai cerita di masyarakat terus berkembang mengenai keberadaan pengungsi Rohingya ini. Banyak informasi beredar bahwa ada pengungsi Rohingya terlihat muncul di permukiman dan kebun warga.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kampar melalui Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional, Zaid Yuli, ketika dikonfirmasi usai mengantarkan para pengungsi ke Pekanbaru pada Selasa (25/2/2025) malam, mengakui bahwa hanya 103 orang pengungsi yang berhasil dibawa ke Pekanbaru.

Ia menyebutkan bahwa Pemkab Kampar telah berkoordinasi dengan pihak terkait, dan mengenai kelanjutan penanganan pengungsi ini, tugasnya sudah dijelaskan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri.

“Kita sifatnya hanya koordinasi, kalau soal tugasnya sudah jelas disebutkan dalam Perpres itu,” tegas Zaid.

Berkaitan dengan keresahan masyarakat karena ada puluhan pengungsi yang masih berkeliaran di Kampar, Zaid mengimbau masyarakat tetap tenang. Ia mengatakan bahwa jika masyarakat menemukan pengungsi tersebut dan merasa resah, hendaknya segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

“Diharapkan masyarakat tetap menjaga kamtibmas,” imbuh Zaid.

Kronologi Evakuasi dan Sempat Ada Penolakan dari Rudenim

Berkaitan dengan kegiatan evakuasi pengungsi ini, Zaid menyampaikan bahwa evakuasi mulai dilakukan sekira pukul 15.50 WIB dari Ruko Dusun 5 RT 03 RW 02 Desa Batu Belah, Kecamatan Kampar, dengan menggunakan tiga unit truk, yakni satu unit truk Polres Kampar dan dua unit truk Satpol PP Kampar.

Kegiatan evakuasi dan pemberangkatan dihadiri oleh pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, Rafky. Kemudian dari IOM (International Organization for Migration), hadir Dewi dan Hdaie, serta Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional Badan Zaid Yuli dan dua orang anggota.

Selanjutnya, ikut mendampingi Kapolsek Kampar IPTU Rekmusnita, SH, MH, KBO Intelkam IPDA J. Sihombing, para Pama dan Kanit Polsek Kampar, serta anggota Polsek Kampar dan Polres Kampar.

Sebanyak 103 pengungsi ini terdiri dari 72 orang laki-laki dewasa, 30 orang perempuan, dan satu orang anak laki-laki.

Proses evakuasi ini mendapat pengawalan menuju Rudenim Pekanbaru oleh Polres Kampar bersama Kesbangpol dan Satpol PP Kampar, dengan pengawalan dari mobil voorijder Sat Lantas Polres Kampar.

Rombongan tiba di Rudenim Pekanbaru pukul 17.47 WIB, tetapi pihak Rudenim tidak menerima alias menolak penanganan pengungsi dengan alasan belum ada pendataan dan belum ditetapkan status sebagai pengungsi dari Imigrasi dan UNHCR.

Selanjutnya, pukul 19.20 WIB, Ketua dari School RCRP, yang berlokasi di samping Rudenim, bersedia menerima WNA Pengungsi Rohingya.

“Evakuasi dan pemberangkatan WNA yang diduga pengungsi Rohingya selesai sampai lokasi kami tinggalkan dengan kondisi aman pada pukul 20.05 WIB,” tulis Zaid dalam pesan .

Pantauan Lokasi 

Sementara itu dari pantauan malam ini, pengungsi Rohingya yang dari kampar tersebut dipindahkan ke permukiman warga Rohingya yang lama yang berada di belakang Rumah Detensi Imigran (Rudenim).

Salah satu petugas keamanan Rudenim membenarkan soal pengungsi Rohingya yang baru saja datang sore tadi, dan dipindahkan ke belakang pemukiman warga, tepatnya bersamaan dengan pemukiman Rohingya yang lama.

"Iya, ada tadi pengungsi rohingya yang diantar ke sini, sekarang sudah di belakang, di permukiman pengungsi Rohingya lain,” kata salah seorang petugas yang berjaga di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) saat di Wawancara tim Selasa (25/2/2025) malam.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index