Danantara dan PLN Percepat Investasi Energi Terbarukan

Danantara dan PLN Percepat Investasi Energi Terbarukan
Danantara Indonesia menandatangani Head of Agreement dengan PLN sebagai langkah strategis mempercepat investasi energi terbarukan. (Danantara)

Jakarta,sorotkabar.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) melalui Danantara Investment Management (DIM) resmi menandatangani head of agreement dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kesepakatan ini ditujukan untuk mempercepat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.

Pada kerja sama tersebut, DIM akan menjajaki peluang penanaman modal pada proyek pembangkit listrik EBT yang dikembangkan melalui anak usaha PLN, yakni PLN Nusantara Renewables dan PLN Indonesia Power Renewables.

Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengatakan, Danantara hadir sebagai institusi investasi strategis dengan orientasi jangka panjang. Menurutnya, kolaborasi ini berperan penting dalam mendorong swasembada energi nasional sekaligus merespons tantangan perubahan iklim.

“Danantara Indonesia berkomitmen mendukung pembangunan energi masa depan Indonesia melalui investasi yang tidak hanya berfokus pada imbal hasil finansial, tetapi juga pada keberlanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Pandu dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (22/12/2025).

Ia menegaskan, sektor EBT menjadi kunci untuk mewujudkan sistem energi yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Penandatanganan ini menjadi tonggak awal dalam menjajaki kebutuhan investasi strategis yang besar, mendorong pengembangan EBT yang andal, serta memperkuat posisi Indonesia dalam swasembada energi, transformasi hijau, serta menyikapi kondisi perubahan iklim yang kita alami bersama,” kata Pandu.

Lebih lanjut, Pandu menekankan pentingnya keselarasan eksekusi dan kolaborasi lintas institusi. Menurutnya, kemitraan dengan PLN memungkinkan penyatuan kapabilitas investasi Danantara dengan kesiapan operasional di sektor ketenagalistrikan.

Melalui perannya, Danantara tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga terlibat aktif dalam mengidentifikasi dan membantu mengatasi tantangan proyek, menghadirkan akses permodalan yang kompetitif, serta mendukung penciptaan lapangan kerja hijau.

“Dengan pendekatan ini, kami ingin memastikan pengembangan EBT dapat berjalan lebih terstruktur, tepat waktu, dan terintegrasi dengan kebutuhan sistem kelistrikan nasional,” ujar Pandu.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa transisi energi membutuhkan kolaborasi erat serta dukungan pembiayaan yang berkelanjutan.

“Kehadiran Danantara Indonesia memperkuat langkah PLN dalam mengembangkan energi terbarukan secara lebih terstruktur, sekaligus memastikan proyek-proyek hijau yang tercantum dalam RUPTL dapat berjalan tepat waktu dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta sistem ketenagalistrikan nasional,” ujar Darmawan.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit baru sebesar 70 gigawatt (GW), dengan sekitar 76 persen berasal dari energi terbarukan.

Melalui kolaborasi ini, Danantara Indonesia dan PLN menggabungkan kekuatan investasi dan keahlian operasional guna mendorong pencapaian target energi terbarukan nasional secara lebih optimal.

Untuk proyeksi penambahan kapasitas sekitar 20 GW, PLN memperkirakan kebutuhan investasi mencapai Rp 600 triliun atau setara US$ 36 miliar.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index