Pekanbaru,sorotkabar.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau meningkatkan intensitas patroli di Dusun Batang Sepetai, Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, menyusul matinya seekor sapi milik warga yang diduga diserang Harimau Sumatera.
Langkah ini dilakukan guna memastikan keamanan masyarakat sekaligus memantau pergerakan satwa liar di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, mengatakan patroli dilakukan secara terpadu bersama aparat desa, unsur TNI-Polri, serta masyarakat setempat.
Tim gabungan telah melakukan verifikasi lapangan untuk mengumpulkan data dan bukti awal terkait insiden tersebut.
“Dari hasil pengecekan sementara, ditemukan indikasi jejak, pola luka pada ternak, serta ciri-ciri lokasi kejadian yang mengarah pada dugaan keberadaan Harimau Sumatera di sekitar kawasan tersebut,” ujar Ujang Holisudin, Selasa (16/12/2025).
Meski mengarah pada dugaan kuat, Ujang menegaskan identifikasi final masih memerlukan pendalaman lanjutan.
Sebagai langkah awal mitigasi, BBKSDA Riau telah memasang kamera jebak atau camera trap di sejumlah titik yang diduga menjadi jalur pergerakan satwa.
“Tim juga melakukan pemantauan intensif pada jalur pergerakan satwa serta memasang camera trap di beberapa lokasi strategis,” jelasnya.
Selain pengamanan teknis, BBKSDA Riau turut melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas, terutama di sekitar kebun dan kawasan yang berbatasan langsung dengan habitat satwa liar.
Peristiwa ini bermula dari laporan warga pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB terkait serangan terhadap ternak di wilayah Dayun.
Seekor sapi milik warga bernama Selamat ditemukan mati di areal kebun sawit milik warga lain bernama Purba.
Sapi tersebut ditemukan dengan luka serius pada bagian tubuh belakang dan paha atas. Temuan itu segera dilaporkan kepada pihak berwenang, yang kemudian ditindaklanjuti dengan verifikasi lapangan oleh tim gabungan.
“Hasil pengamatan awal menunjukkan adanya jejak kaki satwa dengan ukuran sekitar 15 sentimeter, yang diduga kuat merupakan jejak Harimau Sumatera,” ungkapnya.
Lokasi kejadian diketahui berada di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL), berupa kebun sawit milik masyarakat. BBKSDA Riau menegaskan akan terus melakukan pemantauan untuk mencegah konflik lanjutan antara manusia dan satwa liar, sekaligus memastikan keselamatan warga di sekitar lokasi.(*)