Jakarta,sorotkabar.com – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo, berhasil melaju ke final kualifikasi Korea Open 2025. Chico menyingkirkan rekannya, Moh Zaki Ubaidillah, dalam laga sengit tiga gim dengan skor 21-16, 13-21, dan 23-21.
Seusai pertandingan, Chico mengaku bersyukur dapat menyelesaikan laga tanpa cedera. Ia menilai duel tersebut berlangsung ketat dan memaksanya untuk tetap fokus dari awal hingga akhir pertandingan.
“Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik tanpa cedera. Di laga tadi, saya dan Ubed sudah bermain maksimal. Sampai gim ketiga poinnya kejar-kejaran,” ujar Chico.
Menurutnya, kualitas permainan Zaki membuatnya harus tampil konsentrasi penuh. Meski sempat tertinggal di gim ketiga, Chico mampu mengubah strategi dengan lebih tenang.
“Dengan kualitas Ubed (panggilan Zaki), saya harus fokus dari poin 0 sampai 21, tidak boleh lengah. Walau tertinggal di gim ketiga, saya bisa lebih tenang untuk mengubah strategi, mencari kesempatan dan celah lawan,” tambahnya.
Chico menegaskan, dirinya tidak ingin terbebani target meski baru saja menjuarai turnamen di Pekanbaru pekan lalu. “Tidak ada harapan yang berlebihan di sini. Saya hanya ingin fokus satu pertandingan ke pertandingan berikutnya, mencoba bermain lebih enjoy,” jelasnya.
Ia juga menilai perkembangan Zaki sangat pesat. “Dari segala sisi, teknik dan fisiknya sudah jauh lebih bagus dari sebelumnya,” kata Chico.
Sementara itu, Moh Zaki Ubaidillah tetap merasa bersyukur meski gagal melangkah lebih jauh. Menurutnya, pengalaman bertanding di turnamen level Super 500 menjadi pelajaran berharga.
“Alhamdulillah cukup senang bisa mendapat kesempatan bermain pada Super 500, walau hasilnya belum sesuai yang diinginkan,” kata Zaki.
Ia mengaku sempat kehilangan fokus pada momen krusial, khususnya di akhir gim pertama dan gim penentuan.
“Saat sudah unggul, pikiran mulai mengendur, poin jadi kejar-kejaran dan berbalik jadi bumerang. Saya akhirnya bermain kurang tenang, ada sedikit kepanikan,” ungkapnya.
Meski demikian, Zaki menyebut dua turnamen terakhir pada Hong Kong dan Korea memberikan pengalaman penting. “Kalau sudah di level atas, pikiran dan mental harus kuat. Lengah sedikit, langsung banyak hilang poin,” pungkasnya.(*)